Hadapi Corona, Austrian Airlines Dapat Kucuran Dana Rp9,49 T

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 04:20 WIB
(FILES) This file photo taken on May 19, 2020 shows an airplane of Austrian Airlines taking off from Vienna's International Airport in Austria. - Austrian Airlines said Thursday, May 28, 2020 that it would resume flights from June 15, 2020 after almost three months of being grounded due to the new coronavirus pandemic, which has heavily restricted international travel. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)
Austrian Airlines akan menerima bantuan dana 600 juta euro atau setara dengan Rp9,49 triliun untuk menghadapi dampak pandemi virus corona. (AFP/Joe Klamar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Austrian Airlines akan menerima bantuan dana 600 juta euro atau setara dengan Rp9,49 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.829 per euro) untuk menghadapi dampak pandemi virus corona.


Pemerintah Austria telah mengumumkan dana penyelamatan tersebut diberikan sejalan dengan aturan baru yang harus maskapai terapkan yakni penerbangan ramah iklim.

Dikutip dari AFP, harga minimum tiket pesawat nantinya akan berada pada 40 euro. Menteri Lingkungan Austria Leonore Gewessler mengungkap harga minimum ini diberikan untuk memerangi kerusakan sosial dan lingkungan akibat industri penerbangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak mungkin lagi menawarkan tiket yang lebih murah daripada biaya sebenarnya," ujar Gewessler merujuk pada dampak sosial dan lingkungan dari industri tersebut.

Dana paket penyelamatan Austrian Airlines tersebut akan berasal dari pemerintah Austria sebesar 450 juta euro dan 150 juta euro sisanya berasal dari maskapai raksasa Jerman Lufthansa. Sebagai informasi, Austrian Airlines adalah anak perusahaan Lufthansa.

Dari kucuran dana 450 juta euro, pemerintah Austria akan menjamin 300 juta euro dalam bentuk pinjaman. Sementara 150 juta euro sisanya merupakan hibah. Menteri Keuangan Gernot Bluemel mengatakan kepemilikan maskapai akan diambil alih oleh negara jika tidak mampu membayar kembali pinjaman.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan maskapai dan pemerintah telah menyetujui tiga tujuan dari dana penyelamatan tersebut yakni menyelamatkan pekerja dari PHK, mempertahankan Wina sebagai pusat maskapai dan langkah untuk perlindungan iklim.

Gewessler mengatakan bahwa aturan harga minimum merupakan akhir dari harga promo tiket seharga satu euro.

"Saya pikir inilah yang diperlukan untuk penerbangan yang berkelanjutan dan adil," ungkapnya.

Austrian Airlines juga telah berjanji untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar 1,5 persen per tahun dan untuk mengurangi emisi CO2 per 100 penumpang-kilometer dari 9,55 kg menjadi 8,5 kg pada tahun 2030. Gewessler juga mengumumkan pajak khusus yang menargetkan penerbangan lebih pendek dari 350 km (217 mil).

Akhir bulan ini, Lufthansa akan meminta pemegang saham untuk mendukung kesepakatan bailout sembilan miliar euro yang dinegosiasikan dengan pemerintah Jerman. Kesepakatan bailout ini akan membuat pemerintah Jerman mengambil 20 persen saham dalam perjanjian.

Armada Austrian Airlines sebagian besar telah tidak beroperasi hampir tiga bulan karena pembatasan yang dilakukan untuk memerangi pandemi corona. Pandemi telah menghancurkan industri maskapai internasional.

Maskapai ini berencana untuk memulai kembali penerbangan dari 15 Juni ke beberapa tujuan Eropa dan Tel Aviv. Beberapa layanan jarak jauh akan dimulai kembali pada Juli, termasuk ke New York, Washington dan Bangkok.

[Gambas:Video CNN]

(afp/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER