Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN
Erick Thohir terus meninjau belanja modal (
capex) PT PLN (Persero). Ia ingin belanja modal bisa turun dengan mengedepankan efisiensi dan menghindari penyelewengan.
Karenanya, ia telah meminta alokasi capex PLN yang mencapai Rp100 triliun dipotong 30 hingga 40 persen. Sebab, ia menengarai terkadang anggaran capex dapat dipakai untuk proyek yang tidak jelas
supply chain dan kebutuhannya.
"Ini salah satu capex PLN yang kami tinjau. Mudah-mudahan tidak ada yang main proyek. Kalau ada nanti biasa lah kena batunya," ujar Erick dalam konferensi pers, Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efisiensi dapat dilakukan di berbagai sektor. Selain dalam hal pemasaran, efisiensi bisa berasal dari inovasi dalam hal distribusi.
"Jadi kami akan utamakan selain pemasaran adalah inovasi agar ada smart distribusi dan lain-lain," ujarnya.
Dalam hal pelayanan, pada RUPS Maret lalu, Erick telah menunjuk Bob Saril sebagai direktur niaga dan manajemen pelanggan agar pelayanan perseroan terus ditingkatkan. Erick tidak ingin pelayanan perseroan kendur karena merasa monopoli.
"Jadi
service ke
customer terus ditingkatkan. Ini bukan era 'oh, butuh listrik ya datang ke sini,'"ujarnya.
Sebagai informasi, pada Maret lalu, perseroan mengumumkan alokasi belanja tahun ini mencapai Rp90 triliun. Hingga 2024, perseroan diperkirakan membutuhkan Rp400 triliun untuk membangun infrastruktur listrik seperti transmisi dan pembangkit listrik.
[Gambas:Video CNN]
(uli/sfr)