New Normal, Biro Perjalanan Pesimistis Wisatawan Membanjir

CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2020 11:30 WIB
Wisatawan berswafoto di kawasan wisata Pura Uluwatu yang berada di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, 14 Februari 2019. CNNIndonesia/Safir Makki
Biro perjalanan wisata menilai pelonggaran transportasi saat new normal tak serta merta meningkatkan jumlah wisatawan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha biro perjalanan memprediksi jumlah wisatawan belum akan bertambah signifikan dalam waktu dekat. Padahal, pembatasan transportasi mulai dilonggarkan jelang kondisi kenormalan baru (new normal).

Ketua Umum Association of The Indonesia Tours and Travel (Asita) Rusmiati mengaku pesimistis lantaran belum seragamnya kebijakan di masing-masing moda transportasi. Ia mencontohkan, misalnya, syarat penumpang bebas covid-19 yang berbeda di masing-masing maskapai.

"Untuk Garuda Indonesia sendiri harus dokumen swab test, Batik Air rapid test saja cukup, Emirates Airlines dilakukan di counter-nya langsung," ucapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, ia mengaku mendapat laporan bahwa pemesanan tiket perjalanan saat ini lebih didominasi untuk kebutuhan bisnis dan dinas.

"Kami dapat laporan dari daerah bisnis penjualan tiket sudah berjalan kembali. Rata-rata konsumennya bepergian untuk perjalanan dinas," tuturnya.

Sementara untuk usaha agen perjalanan, sebagian di antaranya belum beroperasi hingga tingkat keterisian penumpang yang diatur Kementerian Perhubungan lebih longgar pada Juli mendatang.

"Sebagian besar travel agent sudah mulai melakukan kegiatan kembali, tapi lebih banyak bulan Juli yang akan membuka kembali usahanya," tutur Rusmiati.

Adapun terkait proyeksi pertumbuhan bisnis agen perjalanan wisata, hingga saat ini ia mengaku belum dapat menyebut angkanya.

"Kami masih mengelola datanya," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER