Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha
biro perjalanan memprediksi jumlah
wisatawan belum akan bertambah signifikan dalam waktu dekat. Padahal, pembatasan transportasi mulai dilonggarkan jelang kondisi kenormalan baru (
new normal).
Ketua Umum Association of The Indonesia Tours and Travel (Asita) Rusmiati mengaku pesimistis lantaran belum seragamnya kebijakan di masing-masing moda transportasi. Ia mencontohkan, misalnya, syarat penumpang bebas covid-19 yang berbeda di masing-masing maskapai.
"Untuk Garuda Indonesia sendiri harus dokumen
swab test, Batik Air rapid test saja cukup, Emirates Airlines dilakukan di counter-nya langsung," ucapnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, ia mengaku mendapat laporan bahwa pemesanan tiket perjalanan saat ini lebih didominasi untuk kebutuhan bisnis dan dinas.
"Kami dapat laporan dari daerah bisnis penjualan tiket sudah berjalan kembali. Rata-rata konsumennya bepergian untuk perjalanan dinas," tuturnya.
Sementara untuk usaha agen perjalanan, sebagian di antaranya belum beroperasi hingga tingkat keterisian penumpang yang diatur Kementerian Perhubungan lebih longgar pada Juli mendatang.
"Sebagian besar
travel agent sudah mulai melakukan kegiatan kembali, tapi lebih banyak bulan Juli yang akan membuka kembali usahanya," tutur Rusmiati.
Adapun terkait proyeksi pertumbuhan bisnis agen perjalanan wisata, hingga saat ini ia mengaku belum dapat menyebut angkanya.
"Kami masih mengelola datanya," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(hrf/sfr)