Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana kembali memangkas target realisasi investasi 2020. Pemangkasan tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya mereka memotong target investasi dari Rp886 triliun menjadi Rp855,6 triliun dengan asumsi penyebaran virus corona berakhir Mei.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dengan kebijakan itu, target investasi yang tadinya diturunkan jadi Rp855,6 triliun dikurangi lagi menjadi Rp817,2 triliun. Pemangkasan dilakukan sebab belum ada jaminan pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu dekat.
"Namanya Corona ini mirip nama perempuan, dia nggak mau pergi dari dunia bahkan bangsa kita. Masih tetap di bulan Juni, masuk Juli ini masih bingung," kata Bahlil diskusi daring yang disiarkan secara live via Facebook Rakyat Merdeka, Jumat (19/6/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan penyebaran virus corona yang belum jelas kapan berakhirnya berpotensi membuat realisasi investasi pada kuartal II-2020 menurun dibandingkan proyeksi maupun capaian kuartal sebelumnya. Apalagi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II di banyak negara diperkirakan mengalami kontraksi yang dalam.
"Di kuartal II hampir semua negara diproyeksikan akan terjadi kontraksi yang paling dalam. Di hampir semua negara yang kena Covid. Nah dampaknya apa? Pasti kita akan mengalami penurunan juga realisasi investasi pada kuartal II," imbuh Bahlil.
Bahlil juga mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo soal perkirakan kurva pandemi baru akan menyusut pada Juli mendatang.
Tapi jika ternyata kondisi bulan depan tidak banyak berubah, kata Bahlil, BKPM berencana untuk kembali memangkas target investasi 2020.
"Kalau Juli pun masih tetap seperti sekarang ada potensi untuk kami masih melakukan revisi terhadap realisasi investasi untuk tahun 2020," pungkasnya.
(hrf/agt)