Morgan Stanley memprediksi ekonomi Indonesia mulai pulih tahun depan. Lembaga riset internasional itu melihat ekonomi Indonesia bisa melaju hingga ke level 5,8 persen pada akhir 2021.
Mengutip riset bertajuk Asia Economic Mid-Year Outlook, Selasa (23/6), Morgan Stanley mengelompokkan sejumlah negara yang akan pulih lebih dulu dari hantaman virus corona. Di sini, ekonomi China diperkirakan lebih awal dibandingkan negara lainnya.
Kemudian, Indonesia bersama India, Filipina, Korea, dan Taiwan diprediksi baru bangkit pada akhir tahun ini atau kuartal I 2021. Lalu, disusul Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong pada kuartal II 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan tertekan hingga minus 1 persen. Pasalnya, sejumlah negara saat ini sedang fokus untuk membuka kegiatan ekonomi setelah menutup sebagian besar aktivitas di ruang publik akibat pandemi virus corona.
Selain itu, investor khawatir gelombang kedua penyebaran virus corona akan terjadi ketika kegiatan ekonomi dibuka kembali.
Kendati demikian, Analis Bioteknologi AS Matthew Harrison menilai gelombang kedua wabah corona akan lebih mudah ditangani karena bisa terdeteksi lebih awal ketimbang gelombang pertama kemarin.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Morgan Stanley. Lembaga itu menilai gelombang kedua wabah virus corona akan lebih mudah dikelola, sehingga dampaknya tidak signifikan.
Pada Februari 2020 lalu, China adalah negara yang pertama kali membuka aktivitas perekonomiannya pasca dihantam pandemi virus corona . Kemudian, kebijakan itu diikuti oleh India, Korea, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Hong Kong.
Lalu, Indonesia mulai membuka kembali kegiatan ekonomi pada awal Juni 2020. Namun demikian, Morgan Stanley masih melihat risiko dengan pembukaan kembali kegiatan ekonomi itu.
"Baru-baru ini kasus harian terus mencetak rekor baru dari sebelum-sebelumnya," tulis Morgan Stanley dalam risetnya.
Jika kasus positif virus corona tak kunjung turun, proses pemulihan ekonomi di dalam negeri akan terpengaruh. Dengan kata lain, pemulihan ekonomi di Indonesia akan semakin lama bila jumlah pasien yang terinfeksi terus meningkat.
Sementara, pemerintah telah menyiapkan berbagai stimulus fiskal untuk menangani dampak dari pandemi virus corona. Morgan Stanley memandang stimulus penting untuk diberikan karena Indonesia harus fokus pada perbaikan permintaan domestik.
"Manajemen pemerintah Indonesia dalam menangani permintaan domestik lebih penting," jelas riset tersebut.