Rupiah Unjuk Gigi ke Rp14.130 Didorong Sinyal Ekonomi Pulih

CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2020 16:30 WIB
ilustrasi rupiah dan dolar.
Rupiah menguat 0,22 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS ditopang oleh sinyal pemulihan ekonomi RI dan sentimen perang dagang AS-China. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.130 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (24/6) sore. Mata uang Garuda menguat 0,22 persen bila dibandingkan perdagangan Selasa (23/6) sore di level Rp14.161 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.160 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi kemarin, yakni Rp14.265 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,17 persen, dolar Taiwan menguat 0,24 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,77 persen, peso Filipina menguat 0,38 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, dan baht Thailand menguat 0,28 perse.

Adapun mata uang rupee India terpantau memelah 0,11 persen, diikuti yuan China dengan pelemahan 0,22 persen.

Lebih lanjut, mayoritas mata uang di negara maju juga lebih berotot ketimbang dolar AS. Poundsterling Inggris terpantau menguat 0,14 persen, dolar Australia menguat 0,14 persen dan franc Swiss menguat 0,03 persen.  Adapun dolar Kanada terpantau melemah 0,07 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksii rupiah ditutup menguat tipis di 31 point di level Rp14.130 pada perdagangan sore hari ini. Sementara, pada pembukaan perdagangan besok rupiah kemungkinan masih akan menguat di level 14.100-15.14.150

Penguatan terhadap rupiah, menurut dia, tak terlepas dari kondisi perekonomian Indonesia yang masih tergolong lebih baik dibandingkan dengan negara lain di tengah pandemi covid-19. Hal ini memberikan sinyal bahwa perekonomian akan segera pulih.

Meski kuartal kedua tahun ini perekonomian akan mengalami kontraksi, namun penurunan hingga akhir tahun diprediksi tak terlalu parah karena pemerintah kembali melonggarkan PSBB, membuka perkantoran, Mall dan pasar.

"Di samping itu pemerintah juga memperpanjang stimulus terutama di bidang kesehatan, BLT dan bansos sampai akhir tahun 2020 sehingga daya beli masyarakat akan tetap berjalan serta konsumsi masyarakat akan tetap terjaga," ujarnya.

Adapun, dari sisi eksternal pelaku pasar diperkirakan kembali masuk ke emerging market karena sinyal hubungan AS-China kembali merenggang.

Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro telah memberikan klarifikasi setelah membuat kegaduhan dengan mengatakan bahwa kesepakatan dagang AS-China sudah selesai.

Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, juga menegaskan bahwa kesepakatan dagang AS-China belum dicabut dan memuji China karena konsisten dalam menjalankan poin-poin kesepakatan dagang seperti dengan memborong produk-produk Negeri Paman Sam.

"Di sisi lain, data terbaru di Eropa dan AS juga memberikan optimisme akan pemulihan ekonomi," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER