Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyambut positif sejumlah program pelatihan vokasi yang dimiliki oleh Alumni Jerman dan Diaspora (ALJERDI) dalam peningkatan kompetensi SDM tahun 2020-2024.
Menerima jajaran pengurus ALJERDI di kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Rabu (24/6), Ida mengungkapkan harap agar program pelatihan vokasi yang dimiliki Balai Latihan Kerja (BLK) bisa menjalin kerja sama dengan program ALJERDI. Program pelatihan vokasi itu memiliki dua durasi waktu, yakni enam bulan untuk jangka pendek, dan tiga tahun untuk jangka menengah.
Program-program ALJERDI disebut disesuaikan untuk mendukung industri 4.0. Di antaranya, pendidikan vokasi di sektor elektronik atau kelistrikan, makanan dan minuman atau agro, otomotif atau mobil listrik, kimia atau biologi, serta pariwisata, pertamanan, pembangunan fasilitas perkotaan, dan konstruksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka punya keahlian, kita punya kebijakan, lalu bersinergi dan dipublikasi sehingga bisa membantu masyarakat," kata Ida di Jakarta, Rabu (24/6).
Melalui BLK Lembang, Ida menyebut Kemnaker memiliki pelatihan vokasi bidang agrobisnis untuk mendorong pertumbuhan wirausaha-wirausaha mandiri. Diharapkan, pelatihan tersebut dapat mencetak tenaga kerja kompeten dan menghasilkan produk-produk berdaya saing di pasar internasional.
Terlebih, peluang usaha di bidang agrobisnis terbilang menjanjikan. Menurut Ida, tak sedikit pengusaha yang sukses bergelut pada bidang agrobisnis kreatif.
Ketua Umum ALJERDI Dipl. Ing. Arch. Metty mengaku senang dengan hasil kunjungan ke Kemnaker. Ia berharap agar kerja sama kedua belah pihak bisa segera terlaksana.
"Ini seperti gayung bersambut. Bu Menteri sangat mendukung tawaran program dari kami. Kami bahagia mempunyai pemimpin di ketenagakerjaan yang begitu positif menerima kami," kata Metty.
Ia menambahkan, pihaknya juga mempunyai program pelatihan vokasi perawat medis, pertamanan dan lanskap. Metty menyatakan siap untuk mendatangkan tenaga ahli dari Jerman yang memberi pelatihan kepada instruktur BLK di Indonesia.
"Bukan hanya instruktur pertanian, tapi juga tata kota dan sektor alat-alat atau mesin pertanian," ujar Metty.
(rea)