Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menawarkan 209 proyek kepada investor demi menggenjot ekonomi di daerahnya yang turut tertekan virus corona. Jika dihitung, total nilai proyek yang ditawarkan tersebut kurang lebih mencapai Rp700 triliun.
Ia menjabarkan proyek tersebut 60 di antaranya untuk sektor transportasi, 36 air, 30 pemukiman dan perumahan, dan 21 proyek lainnya LRT. Ia menambahkan penawaran dilakukannya karena kebutuhan pembangunan infrastruktur di daerahnya cukup besar.
Tapi, di sisi lain, dana yang dimiliki Jawa Barat cukup terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena Jabar penduduknya 50 juta orang, kami butuh infrastruktur yang besar, tapi dana kami tidak cukup. Oleh karena itu, kami menawarkan ada sekitar 209 proyek investasi yang kami tawarkan ke seluruh dunia," kata Ridwan Kamil saat memberikan keynote speech dalam acara MarkPlus, Kamis (25/6).
Ia mengatakan investasi digenjot karena pihaknya mencoba menghindari pembangunan infrastruktur dengan utang.
"Dalam membangun ini kami bisa terima cash-nya seperti municipal bond atau obligasi daerah maupun pinjaman bank. Tapi karena repot dengan proses lelang dan pembangunan, Jabar sebenarnya lebih menyukai konsep KPBU atau public private partnership, di mana proyeknya dibangun baru kami bayar di kemudian hari," ujar Emil.
Emil yakin tawaran pihaknya nanti akan diminati investor. Pasalnya, sudah ada beberapa proyek yang siap dikerjakan dengan konsep kerja sama pemerintah dangan badan usaha.
"Antara lain yang siap adalah waste to energy senilai Rp100 miliar, water treatment plant, juga LRT Bandung raya," katanya.
Selain investasi berbentuk proyek, Emil juga membuka pintu investasi di sektor industri. Pihaknya sudah menyiapkan 11 kota dengan new high technology zone alias kota yang punya zona berteknologi tinggi untuk industri, seperti Pelabuhan Patimban di Subang, aerocity di Bandara Kertajati Majalengka, kawasan segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka), dan Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan).