Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa kepada 7,5 juta keluarga penerima manfaat per 29 Juni 2020. Total yang disalurkan sebesar Rp4,5 triliun.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyatakan jumlah desa yang sudah menyalurkan BLT dana desa sebanyak 70.546 desa. Jumlahnya setara dengan 94 persen dari total desa sebanyak 74.835.
"BLT dana desa per 29 Juni 2020 tersalurkan di 70.546 desa atau 94 persen dari total desa di Indonesia," ungkap Abdul, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas penerima BLT dana desa adalah petani dan buruh tani, yakni sebanyak 6,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) atau 88 persen dari total penerima. Lalu, perempuan kepala keluarga (pekka) sebanyak 2,02 juta KPM atau 27 persen dari total penerima.
"Kemudian KPM yang anggotanya menderita penyakit kronis atau menahun sebanyak 283.392 KPM," terang Abdul.
Selanjutnya, penerima BLT dana desa lainnya adalah buruh pabrik sebanyak 152.249 KPM, guru 38.677 KPM, serta pedagang dan UMKM sebanyak 394.345 KPM.
Sebelumnya, Abdul memproyeksi penyaluran BLT dana desa hanya sebesar 64 persen dari target 12,34 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Artinya, penerima BLT dana desa diprediksi hanya 7,84 juta KPM.
Ia bilang penyaluran tak setinggi dengan target awal. Pasalnya, bansos ini hanya digunakan untuk melengkapi jenis bantuan lainnya yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak virus corona.
Diketahui, pemerintah mengestimasikan anggaran dana desa yang digunakan untuk menyalurkan BLT sebesar Rp22,22 triliun pada tahun ini. Dana itu diprediksi cukup untuk memberikan BLT kepada 12,34 juta KPM.