Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta sejumlah perusahaan asal Swedia mendukung upaya menggairahkan kembali ekonomi di tengah pandemi virus corona (covid-19).
"Kami telah membuka 70 persen dari ekonomi. Kami punya skenario untuk menggerakkan kembali ekonomi di Jawa Barat. Kami mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk menggerakkan ekonomi," kata pria yang akrab disapa Emil dalam pertemuan dengan beberapa perusahaan Swedia yang berbisnis di Jabar melalui telekonferensi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (30/6).
Adapun pertemuan tersebut difasilitasi Business Sweden yang merupakan lembaga bisnis resmi di bawah naungan pemerintah Swedia. Hadir para perwakilan perusahaan Swedia seperti Astra Zeneca, IKEA, H&M, Frisq, Brighter, Supertext, dan lainnya. Pertemuan daring tersebut juga disaksikan perwakilan dari Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia dan Duta Besar Indonesia untuk Swedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin melalui rencana optimistis kami bahwa pertumbuhan ekonomi kami tidak akan ada di bawah nol persen, kami yakin akan ada di antara 2 sampai 2,5 persen pertumbuhan ekonomi pada Desember 2020 nanti," ucap Emil.
Emil optimistis perusahaan-perusahaan Swedia yang beroperasi di Jabar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi positif hingga akhir 2020.
"Misalkan jika H&M kembali ke Jawa Barat dan datang dengan kapasitas produksi yang penuh, saya harap IKEA juga seperti itu. Hal itu akan sangat mendukung skenario ekonomi kami. Artinya kami akan memiliki pertumbuhan yang positif pada akhir 2020 dan meningkat tajam di 2021 dan mungkin bisa kembali ke angka lima persen," ujar Emil.
Sementara perwakilan dari Astra Zeneca Mr CA sangat mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menangani Covid-19 berbarengan dengan pembukaan 70 persen kegiatan ekonominya. Astra Zeneca pun saat ini telah mulai membuka pabriknya secara penuh.
"Kami ingin melaporkan bahwa pabrik kami sudah 100 persen berjalan kembali. Seperti yang kita ketahui kami perusahaan farmasi, yang artinya stok aman dari obat-obatan adalah prioritas utama kami. Jadi beroperasinya pabrik kami secara penuh (100 persen) selama pandemi ini menjadi penting," tuturnya.
Menurutnya, fokus pertama adalah melindungi seluruh warga Jabar dari berbagai penyakit saluran pernapasan seperti Covid-19.
"Seperti yang Anda tahu, covid-19 adalah salah satu bentuk penyakit pernapasan dan tentunya kita perlu memastikan tren ini bisa memajukan ekosistem layanan kesehatan di bidang saluran pernapasan, terutama di Jawa Barat," paparnya.