Direktur utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mencium upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk mendongkel peran lembaganya dalam menyalurkan beras bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Bogor. Upaya tersebut ia cium dari penyebaran isu yang menyatakan beras Bulog yang disalurkan di Kabupaten Bogor berkualitas buruk.
"Kami mensinyalir adanya upaya untuk mengganti posisi Bulog sebagai distributor beras bansos untuk tahap II di Kabupaten Bogor namun kami tidak mempermasalahkan hal itu, tetapi sekali lagi jangan menjelek-jelekkan Bulog. Kami tidak akan tinggal diam jika ada unsur yang tidak sehat dan akan menggunakan jalur hukum," tegas Buwas dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Senin (6/7).
Buwas tak menyebut siapa pihak yang dimaksudnya tersebut. Ia hanya mengatakan pihaknya sudah menyalurkan beras bantuan sosial sebanyak 6.000 ton untuk tahap I. Ia mengklaim beras yang disalurkan tersebut memiliki kualitas yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum atas upaya sejumlah pihak yang mendiskreditkan kualitas maupun kemasan beras Bulog. Pasalnya, upaya mendiskreditkan itu itu dilakukan tanpa bukti kuat.
"Hal ini yang harus dipahami masyarakat dan para pihak perbedaan beras kualitas medium dan premium sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan," kata Tri.
Ia bilang Bulog akan terus memantau dan mengevaluasi penyaluran beras bansos di seluruh daerah. Ini dilakukan guna memastikan beras yang disalurkan benar-benar memiliki kualitas terbaik.
"Kami juga membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) yang bertugas untuk koordinasi dengan Tim Pemkab Bogor dan memastikan agar proses penyaluran bansos berjalan lancar serta tepat waktu sesuai dengan standar kualitas beras yang diamanatkan kepada Perum Bulog," pungkas Tri.