Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.440 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (7/7) sore. Posisi tersebut menguat 0,35 persen dibandingkan perdagangan Senin (6/7) sore di level Rp14.490 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.456 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.547 per dolar AS.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS sore ini berbanding terbalik dengan pelemahan mayoritas mata uang di kawasan Asia. Yen Jepang melemah 0,31 persen, dolar Singapura melemah 0,28 persen, dolar Taiwan melemah 0,08 persen, peso Filipina melemah 0,31 persen, rupee India melemah 0,34 persen yuan China melemah 0,05 persen, dan baht Thailand melemah 0,32 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya ringgit Malaysia dan won Korea yang terpantau menguat terhadap dolar AS masing-masing 0,05 persen dan menguat 0,01 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju masih bergerak variatif. Poundsterling Inggris menguat 0,14 persen dan dolar Australia menguat 0,60 persen. Sebaliknya, dolar Kanada melemah 0,30 persen dan franc Swiss melemah 0,16 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah hari ini mendapatkan sentimen positif dari posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia yang mengalami peningkatan dalam tiga bulan beruntun.
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Cadev pada Juni sebesar US$131,7 miliar, naik US$1,2 miliar pada akhir Mei, dan mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah US$132 miliar yang dibukukan Januari 2018 lalu.
Disamping itu, rupiah juga mendapatkan tenaga dari rencana DPR menggodok RUU Perjanjian Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana antara Pemerintah Indonesia dengan Swiss.
Pasalnya, ruu tersebut bertujuan menarik dana milik WNI yang terparkir di Bank Swiss. Jika dana tersebut bisa dipindahkan maka perekonomian Indonesia akan semakin baik dan menjadi katalis positif sehingga arus modal asing kembali masuk dalam pasar dalam negeri.
"Dalam perdagangan sore ini rupiah ditutup menguat 50 point di level 14.440 dari penutupan sebelumnya. Dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan akan diperdagangkan menguat di rentang tipis di level Rp14.410-14.490," ujar Ibrahim kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/7).
Meski demikian, pergerakan rupiah juga tak lepas dari faktor eksternal, salah satunya rilis data aktivitas Industri jasa yang meningkat jauh dari ekspektasi pasar yakni sebesar 57,1 persen.
"Data yang terus meningkat memberikan dorongan terbaru untuk kepercayaan dalam pemulihan ekonomi di seluruh dunia dari pandemi Covid-19," kata Ibrahim.
(hrf/agt)