Mentan Ungkap Kronologi Kalung Eucalyptus Bisa Ramai

CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2020 06:48 WIB
Pengemasan hasil pengolahan minyak Eucalyptus menjadi sediaan serbuk berteknologi nano dari laboratorium nanoteknologi Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertanian , Bogor , menjadi prototipe kalung aromaterapi bernama antivirus korona Eucalyptus , Selasa, 7 Juli 2020.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya tak pernah berupaya mempopulerkan Kalung Eucalyptus. Tapi kalung terkenal setelah ia ditanya wartawan. Ilustrasi. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkap alasan Kalung Kayu Putih (Kalung Eucalyptus) buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bisa menjadi buah bibir di masyarakat.

Padahal menurutnya, Kementan tak melakukan publikasi khusus untuk menyebarkan temuan unit kerja eselon I kementeriannya tersebut.

"Saya mau menjelaskan bahwa ini tiba-tiba saja happening (ramai), tiba-tiba saja meledak tentang Kalung Eucalyptus. Sebenarnya tidak ada presentasi atau press rilis khusus atau wawancara khusus," katanya pada rapat kerja dengan anggota komisi IV DPR RI, Selasa (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mengenakan Kalung Eucalyptus, namun Syahrul menyebut ia sejatinya ia tak berniat mempublikasikan temuan Balitbangtan yang masih prematur tersebut. Diskusi soal kalung mengemuka kala Syahrul menyampaikan kesiapannya menggarap lumbung pangan (food estate) di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 3 Juli lalu.

Sebuah pertanyaan yang dilayangkan awak media terkait kalung yang dikenakannya menjadi awal kenapa kemudian temuan itu bisa ramai.

Tak hanya mendapat cercaan dari masyarakat akibat klaim awal kalung antivirus corona tersebut, Syahrul pun mendapat kritikan dari anggota DPR. Banyak anggota dewan yang meragukan efektivitas kalung tersebut.

"Bapak buat pernyataan nanti di-bully, seperti halnya sekarang bapak mendapatkan informasi dari staf bapak soal kalung antivirus. Secara teknologi, saya enggak yakin itu Pak, teknologi antivirusnya itu," ucap anggota Komisi IV dari fraksi PDIP Mindo Sianipar.

Sahut-menyahut anggota DPR soal Kalung Eucalyptus berujung pada kegerahan Syahrul. Ia menyatakan akan mengakhiri penelitian Balitbangtan terhadap Eucalyptus jika tak direstui oleh DPR.

Setelah melewati perdebatan alot, Ketua Komisi IV DPR Sudin memberikan lampu hijau untuk Kementan melanjutkan penelitian terkait dengan catatan; tidak boleh menggunakan anggaran APBN. Sebab, ia menilai masih banyak tugas Kementan yang lebih mendesak dibandingkan meneliti Kalung Eucalyptus.

"Saya sangat bangga di kementerian ada bapak tapi tupoksinya (tugas pokok dan fungsi) dulu lah, kalau mau jalan ya silahkan asal jangan menggunakan dana APBN," katanya.

Menjawab Sudin, Syahrul menyebut pengembangan Kalung Eucalyptus merupakan satu dari berbagai penelitian yang tengah dikerjakan oleh Balitbangtan. Ia juga memastikan Kementan tak meninggalkan penelitian lainnya seperti virus flu babi afrika (African Swine Flu/ASF).

"Tupoksi utama Kementan menyiapkan pangan untuk 270 juta orang saya validasi jalan. Tiba-tiba meledak (Kalung Eucalyptus) ini, lagi in padahal ini bukan jawaban, masih berproses, ini hari sudah dapat kepastian dari ketua boleh lanjutkan, yang penting ada niat baik untuk negeri," paparnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER