BRI Gandeng Askrindo dan Jamkrindo Beri Jaminan Kredit UMKM

BRI | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2020 00:00 WIB
adv bri
Foto: Dok. BRI
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank BRI menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Askrindo dan Jamkrindo sebagai lembaga penjamin yang ditunjuk oleh Kemenkeu RI untuk menjamin kredit modal kerja yang diberikan kepada pelaku UMKM terdampak COVID-19. PKS ini dilakukan sekaligus untuk menindaklanjuti kebijakan PMK nomor 71/2020 yang dirilis Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dalam rangka pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi (PEN).

"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari mandat pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi dengan menggerakkan kembali UMKM yang terkena dampak pandemi sehingga debitur UMKM bisa bertahan atau kembali beraktivitas. Selain itu, melalui mekanisme penjaminan ini Perseroan juga semakin optimis untuk dapat menyalurkan pembiayaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan," ujar Direktur Utama Bank BRI Sunarso dalam keterangan tertulis.

Dalam pelaksanaan penjaminan tersebut, ada beberapa kriteria bagi UMKM selaku terjamin, antara lain pelaku UMKM (perseorangan, koperasi, atau badan usaha) dengan plafon maksimal Rp 10 miliar dengan tenor pinjaman maksimal 3 tahun, debitur memiliki kolektibilitas performing loan per 29 Februari 2020, dan tidak termasuk dalam Daftar Hitam Nasional (DHN).

Menurut Sunarso, perjanjian ini akan menjamin pinjaman program PEN yang direalisasikan dan pemerintah menanggung Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang dibayarkan kepada kedua lembaga penjamin yang dimaksud. Bank BRI sebagai penyalur kredit akan tetap menerapkan asas prudential banking serta berpedoman pada syarat dan ketentuan atas penjaminan tersebut.

Bank BRI terus berkomitmen membantu keberlanjutan para pelaku usaha UMKM dengan cara menyalurkan dan memberikan relaksasi kredit. Salah satu upaya untuk membantu debitur terdampak pandemi agar tetap bisa bertahan adalah melalui program restrukturisasi.

Hingga pertengahan Juni 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi hingga Rp 164,9 triliun yang mayoritas ada pada segmen UMKM. Hingga akhir Juni 2020, BRI juga tercatat menyalurkan KUR senilai Rp 56 triliun kepada lebih dari 2 juta pelaku UMKM.

"Bank BRI yang memiliki komitmen untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia akan melakukan berbagai strategi dan inovasi dalam rangka mendukung pemerintah menyelamatkan UMKM," paparnya.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta para pihak untuk mempercepat implementasi kebijakan pemerintah agar dampak COVID-19 terhadap perekonomian bisa segera ditangani, salah satunya dengan program penjaminan modal kerja kepada UMKM terdampak.

Menanggapi hal ini, Bank BRI sebagai bank pelaksana yang memiliki portfolio UMKM terbesar di Indonesia mendukung program penjaminan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan langkah Bank BRI yang telah memapping penyaluran kredit kepada sektor-sektor usaha yang terdampak agar para pelaku UMKM bisa segera membangun usahanya kembali.

Salah satu pelaku UMKM penerima tambahan kredit program PEN yang disalurkan Bank BRI, produsen souvenir di Mampang Prapatan, Jakarta, Sofia Rahayu menyebut usaha produksi dan perdagangan souvenirnya sempat mengalami penurunan omzet selama pandemi hingga lebih dari 50%. Hal itu dikarenakan adanya keterlambatan pembayaran piutang pelanggannya yang juga mengalami penurunan dan bahkan ada yang sampai menutup usahanya.

Sofia melihat peluang usaha dengan merubah strategi bisnisnya di tengah tekanan sulit ini dengan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak hanya memiliki standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, namun juga cukup fashionable. Selain itu, Sofia juga memproduksi tas untuk sembako bantuan sosial.

"Adanya penambahan modal kerja dari program PEN ini, Saya berharap dapat menumbuhkan usaha yang sangat berpotensi berkembang untuk saat ini," katanya.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER