Malnutrisi di Negara Miskin Telan Biaya hingga Rp12.267 T

CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2020 13:33 WIB
Consuelo Pascacio's three children; Estiben 4, Estefany, 11, and Javier, 14, dig into a chicken rice stew she picked up at a
Kelaparan, gizi buruk, dan obesitas bisa menelan biaya hingga US$850 miliar atau setara dengan Rp12.267 triliun (asumsi kurs Rp14.400) per tahun.(AP Photo/Rodrigo Abd).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelaparan, gizi buruk, dan obesitas tidak hanya menimbulkan beban kesehatan di negara berkembang dan miskin, tetapi juga menelan biaya hingga US$850 miliar atau setara dengan Rp12.267 triliun (asumsi kurs Rp14.400) per tahun.

Dikutip dari AFP, dalam sebuah laporan, para peneliti mengatakan malnutrisi dapat mengurangi ketahanan populasi terhadap risiko seperti wabah, penyakit menular dan perubahan iklim ekstrem.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan pendapatan. Laporan tersebut mengungkap pandemi virus corona akan mendorong jutaan orang masuk ke dalam jurang kelaparan dan kemiskinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, para peneliti mendorong agar pemerintah dan pengusaha untuk fokus pada nutrisi sebagai bagian dari upaya pemulihan.

"Kami menunjukkan bahwa biaya dan risikonya signifikan. Sehingga ada kepentingan bisnis untuk mengambil tindakan," ungkap Peneliti Utama Chatham House Laura Wellesley, Rabu (8/7).

Laporan tersebut dikompilasi dengan kelompok Vivid Economics dan mendefinisikan malnutrisi sebagai kekurangan gizi dan kelebihan gizi, yang mencakup kondisi dari pengerdilan dan anemia menjadi kelebihan berat badan dan obesitas.

Di negara-negara berkembang, di mana prevalensi kekurangan gizi tinggi, para peneliti memperkirakan bahwa biaya langsung dari hilangnya produktivitas akan berjumlah total antara US$130 miliar hingga US$850 miliar per tahun.

Jumlah tersebut setara dengan 0,4 persen hingga 2,9 persen dari PDB gabungan negara berkembang. Laporan tersebut memperkirakan hasil dari pemodelan 19 negara berpenghasilan rendah dan menengah di Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Eropa.

Menurut Global Nutrition Report 2020, sekitar satu dari sembilan orang di dunia kelaparan atau kekurangan gizi, sementara satu dari tiga orang kelebihan berat badan atau obesitas. Hampir seperempat anak balita terhambat pertumbuhannya.

Laporan tersebut menekankan bahwa tindakan untuk mengatasi malnutrisi adalah kepentingan utama bisnis.

Wellesley mengungkap salah satu biaya langsung untuk perusahaan termasuk pengurangan produktivitas yang terkait dengan staf yang sakit-kesehatan dan batasan kapasitas fisik hingga kognitif pekerja.

[Gambas:Video CNN]



(age/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER