DKI, Jabar dan Banten Paling Banyak Sumbang Orang Miskin Baru

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2020 15:55 WIB
Kampung Ampiun Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. merupakan pemukiman kumuh padat penduduk yang terletak di tengah-tengah kota.Jakarta. Kamis 31 Januari 2019. CNN Indonesia/Andry Novelino
BPS mencatat tingkat kemiskinan meningkat paling tinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di tengah pandemi virus corona. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan meningkat paling tinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Maret 2020. Peningkatan terjadi di tengah pandemi virus corona atau covid-19. 

Kepala BPS Suhariyanto merinci tingkat kemiskinan DKI Jakarta naik 1,11 persen dari 3,42 persen menjadi 4,53 persen. Lalu, diikuti Jawa Barat yang naik 1,06 persen dari 6,82 persen menjadi 7,88 persen. 

Kemudian, tingkat kemiskinan Banten naik 0,98 persen dari 4,94 persen menjadi 5,92 persen. Begitu pula dengan tingkat kemiskinan provinsi lain di Pulau Jawa. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat kemiskinan Jawa Tengah naik 0,83 persen dari 10,58 persen menjadi 11,41 persen, Yogyakarta naik 0,84 persen dari 11,44 persen menjadi 12,28 persen, dan Jawa Timur naik 0,89 persen dari 10,2 persen menjadi 11,09 persen. 

"Peningkatan tertinggi di DKI Jakarta naik 1,11 persen. Jadi ada tambahan penduduk miskin mulai dari DKI Jakarta, Jawa, dan menyebar ke sana," ungkap Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Rabu (15/7). 

Suhariyanto mengatakan peningkatan jumlah penduduk miskin terjadi karena pengaruh penurunan pendapatan masyarakat sejak pandemi virus corona masuk ke Indonesia pada Maret 2020.

"Hasil survei pendapatan seluruh masyarakat menurun, khususnya masyarakat berpendapatan rendah, di mana 7 dari 10 masyarakat pendapatan rendah di bawah Rp1,8 juta terpengaruh. Masyarakat pendapat tinggi di atas Rp2,7 juta juga turun pendapatannya," jelasnya.

Sementara tingkat kemiskinan di provinsi lain ada juga yang naik, namun tidak setinggi provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Namun, ada pula beberapa provinsi yang justru menurun tingkat kemiskinannya. 

"Penurunan tertinggi kemiskinan di Sulawesi Tengah sebesar 0,26 persen dari 13,18 persen menjadi 12,92 persen," jelasnya. 

Provinsi lain yang juga menurun tingkat kemiskinannya, namun masih cukup tinggi jumlah penduduk miskinnya, yaitu Papua dari 21,51 persen menjadi 21,37 persen, Maluku dari 17,65 persen menjadi 17,44 persen, dan Gorontalo dari 15,31 persen menjadi 15,22 persen.

Selanjutnya, Aceh dari 15,01 persen menjadi 14,99 persen, Sulawesi Tenggara dari 11,04 persen menjadi 11 persen, Sulawesi Barat dari 10,95 persen menjadi 10,87 persen, dan Kalimantan Barat dari 7,28 persen menjadi 7,17 persen. 

Begitu juga dengan Riau dari 6,9 persen menjadi 6,82 persen, Maluku Utara dari 6,91 persen menjadi 6,78 persen, Sumatera Barat dari 6,29 persen menjadi 6,28 persen, dan Kalimantan Selatan dari 4,47 persen menjadi 4,38 persen. 

Secara nasional, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26,42 juta pada Maret 2020. Dengan jumlah tersebut, tingkat kemiskinan sebesar 9,78 persen dari total populasi nasional.

Jumlah tersebut meningkat dari 24,79 juta orang atau 9,22 persen dari total populasi pada September 2019. Lebih tinggi pula dari 25,14 juta orang atau 9,41 persen dari total populasi pada Maret 2019. 

"Jumlah penduduk miskin naik 1,63 juta orang dari September 2019 dan naik 1,28 juta dari Maret 2019," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER