Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp944 ribu per gram pada Jumat (17/7). Posisi itu turun Rp5.000 dari Rp949 ribu per gram pada Kamis (16/7).
Sementara harga pembelian kembali (buyback) turun Rp4.000 per gram dari Rp849 ribu menjadi Rp844 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp504 ribu, 2 gram Rp1,83 juta, 3 gram Rp2,73 juta, 5 gram Rp4,52 juta, 10 gram Rp8,98 juta, 25 gram Rp22,33 juta, dan 50 gram Rp44,59 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,11 juta, 250 gram Rp222,51 juta, 500 gram Rp444,82 juta, dan 1 kilogram Rp889,6 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.796,4 per troy ons atau melemah 0,22 persen. Kemudian, harga emas di perdagangan spot melemah 0,01 persen ke level US$1.796,89 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas masih berpotensi menguat hari ini. Pelaku pasar masih mengincar emas di tengah kasus penularan virus corona yang masih meningkat.
"Harga emas hari ini kemungkinan masih bergerak dengan kisaran yang sama dengan beberapa hari terakhir di area US$1.790 per troy ons sampai US$1.820 per troy ons," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/7).
Selain karena peningkatan kasus virus corona, penguatan harga emas juga dipengaruhi oleh memburuknya hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China. Kali ini AS mempermasalahkan klaim kepemilikan China terhadap sumber daya di Laut China Selatan.
Kemudian, pelaku pasar juga sedang menanti data survei terkait sentimen konsumen AS pukul 21.00 waktu setempat. Data tersebut akan mempengaruhi pergerakan harga emas.
"Data yang positif bisa menekan pergerakan harga emas," pungkas Ariston.