Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membentuk tim BUMN Go Global. Tim ini dibentuk demi mendorong perusahaan pelat merah berekspansi ke luar negeri.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada Jumat (17/7).
"Saya rasa memang sudah seharusnya kami melakukan sinergi. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bagaimana Indonesia ke ke depan secara diplomatik tidak hanya fokus di politik, tapi juga bagaimana terus mengembangkan dunia usaha," ungkap Erick dalam video conference, Jumat (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Erick Thohir Copot 4 Petinggi Askrindo |
Ia bilang beberapa perusahaan pelat merah sudah memasarkan produknya ke luar negeri. Salah satu contohnya adalah vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).
Hanya saja, Erick mengklaim itu semua belum cukup. BUMN juga harus menjadi ujung tombak untuk memperbaiki rantai pasok di Indonesia.
"Tapi tidak cukup juga bahwa BUMN go global, kami juga ingin berpartisipasi memperbaiki supply chain di Indonesia. Kami tahu selama ini hanya jadi market, tapi sampai kapan?," jelas Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi pembentukan tim BUMN Go Global sejak awal Maret 2020. Kemudian, koordinasi dilakukan semakin erat setelah pandemi virus corona.
"Kami selalu bahu membahu. Melalui kerja sama ini Kementerian Luar Negeri dan BUMN akan membentuk tim bersama BUMN Go Global untuk mendukung dan ekspansi BUMN di global," ucap Retno.
Ia bercerita beberapa hari lalu melakukan kunjungan kerja ke kantor Bio Farma bersama Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin. Retno menyatakan pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan BUMN di sektor kesehatan.
"Saya melakukan kunjungan kerja ke Bio Farma bersama Pak Wakil Menteri BUMN I. Saat itu saya dijelaskan beberapa kerja sama yang sudah dilakukan," terang Retno.
Beberapa kerja sama yang sudah dilakukan antara Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri di sektor kesehatan, antara lain pengadaan alat pelindung diri (APD), jubah operasi, obat-obatan, bahan baku obat, serta kerja sama pengadaan dan pengembangan vaksin.
Untuk saat ini, Retno menyatakan kerja sama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN akan fokus pada bidang kesehatan. Namun, keduanya juga sepakat agar ke depan kerja sama bisa diperluas ke sektor energi.
"Untuk selanjutnya kami siap berkolaborasi di bidang energi," pungkas Retno.