Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.702 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (17/) sore. Posisi tersebut melemah 0,53 persen dibandingkan perdagangan Kamis (16/7) sore di level Rp14.625 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.780 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.632 per dolar AS.
Di kawasan Asia mayoritas mata uang mengalami penguatan terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,13 persen, dolar Singapura menguat 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,03 persen, peso Filipina menguat 0,22 persen, rupee India menguat 0,22 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,03 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara rupiah melemah bersama dolar Taiwan yang turun 0,09 persen, yuan China melemah 0,13 persen dan baht Thailand melemah 0,01 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju masih bergerak variatif poundsterling Inggris melemah 0,07 persen dan dolar Australia melemah 0,32 persen. Sementara dolar Kanada menguat 0,01 persen dan franc Swiss menguat 0,31 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi sore ini rupiah ditutup melemah 77 poin di level 14.702 dari penutupan sebelumnya di level 14.625. Dalam perdagangan awal pekan depan rupiah kemungkinan masih akan melemah di level Rp14.690-14.780.
Ia menuturkan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi kekhawatiran kembali meningkatnya kasus corona virus yang telah memaksa California dan negara bagian AS lainnya kembali mengalami pembatasan parsial.
Di samping itu Rupiah juga masih dipengaruhi tensi hubungan Amerika Serikat dan China yang kembali memanas akibat Presiden Donald Trump mempertimbangkan larangan perjalanan ke Amerika Serikat terhadap semua anggota Partai Komunis China.
"Minggu ini Amerika Serikat telah meningkatkan tekanan terhadap China dalam perselisihan luas tentang kebebasan sipil, akses ke teknologi, dan klaim teritorial bahwa beberapa analis menyamakan dengan Perang Dingin yang baru," ucap Ibrahim dikutip dari keterangan tertulisnya.
Sementara dari sisi internal keputusan BI memangkas suku bunga sebesar 25 bps di kisaran 4 persen kurang tepat. Di sisi lain BI memberikan indikasi dalam pertemuan selanjutnya tidak akan memangkas suku bunga acuan lagi,
Di samping itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kemarin memperpanjang PSBB transisi selama 14 hari ke depan, akibat penyebaran kasus penyakit virus corona yang masih cukup tinggi.
"PSSB transisi yang terus diperpanjang tersebut berisiko membuat pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lebih lambat dan lama," pungkasnya.