
Jelang Rilis Suku Bunga Acuan, Rupiah Tertekan ke Rp14.587

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.587 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (15/7) sore. Posisi tersebut melemah 0,95 persen dibandingkan perdagangan Selasa (13/7) sore di level Rp14.450 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.616 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.512 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura tercatat naik 0,24 persen, dolar Taiwan 0,02 persen, won Korea Selatan 0,43 persen, peso Filipina 0,13 persen, rupee India 0,37 persen, dan ringgit Malaysia 0,19 persen.
Senada, mayoritas mata uang di negara maju juga bergerak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,42 persen, dolar Kanada 0,25 persen, dolar Australia menguat 0,36 persen, dan franc Swiss 0,14 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pasar sedang menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan. Bila sesuai rencana, bank sentral akan mengumumkan hasil rapat pada Kamis (16/7).
"Pasar mengantisipasi hasil RDG BI di mana peluang pemangkasan suku bunga acuan masih terbuka," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ia bilang rupiah otomatis melemah jika bank sentral menurunkan suku bunga acuan. Hal ini karena keuntungan yang diterima investor akan semakin rendah.
"Secara teori, yield (imbal hasil) turun mendorong investor mencari investasi lain yang memberikan yield yang lebih tinggi," ucap Ariston.

Jokowi Minta Menteri Hati-hati Jelaskan Varian Baru Covid-19
Ekonomi • 4 jam yang lalu
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Dibuka Kamis 4 Maret
Ekonomi 7 jam yang lalu
Erick Thohir Pangkas Jumlah BUMN Dari 142 Jadi 41
Ekonomi 8 jam yang lalu