Ekspor produk furnitur Indonesia meningkat di tengah pandemi virus corona. Data Global Trade Atlas 2020 menunjukkan ekspor furnitur Indonesia ke AS berhasil mencapai US$582,11 juta pada periode Januari-Mei 2020 kemarin.
Ekspor tersebut melonjak 51,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$384,82 juta.
Kepala Indonesia Trade Promotion Center Los Angeles Bayu Nugroho menyatakan peningkatan tersebut merupakan angin segar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memberikan angin segar terhadap kinerja ekspor nasional di tengah corona dan harus dimanfaatkan dengan maksimal. Ini adalah peluang besar bagi pelaku UMKM Indonesia sektor furniture untuk masuk ke pasar AS," katanya seperti dikutip dari website Kementerian Perdagangan, Kamis (22/7).
Ia menambahkan furniture Indonesia memang mendapatkan banyak permintaan di AS, khususnya di kawasan Pantai Barat.
Ekspor furniture di wilayah tersebut mencapai US$366,21 juta pada Januari-Mei 2020, melonjak 72,15 persen dibandingkan periode sama 2019 lalu yang hanya US$212,72 juta.
Selain itu, permintaan juga datang dari Arkansas, Montana, New Mexico. Permintaan furniture Indonesia dari negara bagian AS tersebut melonjak 456 persen untuk Arkansas, 216 persen untuk Montana dan 213 persen untuk New Mexico.
Bayu mengatakan untuk memanfaatkan momentum peningkatan ekspor tersebut pihaknya terus mendorong melakukan penjajakan kerja sama dagang. Sekarang, pihaknya sudah berhasil mempertemukan 9 pelaku UMKM sektor furniture dengan tiga buyer di AS, American Furniture Manufacture Inc, Bali Aga dan Kasih Coop.
(agt/agt/bir)