Australia mengumumkan pertumbuhan ekonomi negara akan menyusut dan defisit anggaran akan menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia. Kondisi ini terjadi karena dampak dari pandemi virus corona yang menginfeksi dunia.
Dikutip dari AFP, pemerintah mengungkap Produk Domestik Bruto (PDB) Australia akan terkontraksi 7 persen pada kuartal II atau periode April-Juni. Kontraksi ini akan mendorong Australia masuk jurang resesi ekonomi untuk pertama kalinya dalam hampir tiga dekade.
Menteri Keuangan Josh Frydenberg juga mengatakan defisit anggaran akan melonjak menjadi US$132 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka-angka kasar ini mencerminkan kenyataan pahit yang dihadapi. Prospek ekonomi tetap sangat tidak pas," kata Frydenberg, Kamis (23/7).
Sebagian besar perkiraan defisit berasal dari pengeluaran stimulus besar-besaran yang dirancang untuk menjaga perekonomian tetap bertahan dan mencegah depresi ekonomi yang meluas.
Frydenberg mengungkap pemerintah telah menggulirkan sekitar 289 miliar dolar Australia dalam stimulus ekonomi untuk melindungi negara dari dampak pandemi. Kucuran dana ini termasuk dukungan untuk pekerja, bisnis dan pensiunan.
Tingkat pengangguran Australia saat ini tertinggi selama dua dekade yakni sebesar 7,4 persen, diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 9,3 persen pada Desember.
Namun, pemerintah memperkirakan pemulihan pada kuartal ketiga karena pelonggaran pembatasan virus membawa peningkatan aktivitas.
Frydenberg juga memperkirakan PDB akan tumbuh 2,5 persen pada 2021. Perhitungan ini berdasarkan asumsi bahwa perbatasan internasional akan dibuka mulai 1 Januari.
Australia telah mencatat lebih dari 13.000 kasus covid-19 dan 133 kematian akibat virus.