Harga emas di pasar internasional meroket dan tembus rekor baru yakni di kisaran US$1.945,77 per troy ons. Harga emas yang melambung ini turut mengkerek harga emas di dalam negeri, seperti yang diperjualbelikan oleh PT Antam (Persero) Tbk.
Harga beli emas Antam meroket hingga Rp1.022 juta per gram pada Selasa, (28/7). Posisi itu melonjak Rp25 ribu dari sebelumnya Rp997 ribu per gram.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) naik Rp23 ribu per gram dari Rp896 ribu menjadi Rp919 ribu per gram pada hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:4 Taktik Investasi saat Harga Emas Rp1 Juta |
Tak sedikit yang mulai tergiur investasi emas. Tapi, apakah saat ini waktu yang tepat untuk investasi emas?
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengungkap fenomena tingginya harga emas saat ini lebih cocok dimanfaatkan dengan pembelian emas online.
Sebab, pembelian yang dicicil sedikit demi sedikit lebih memungkinkan keuntungan di kemudian hari daripada langsung membeli dalam jumlah besar sekarang ini.
"Jadi pelunasan sampai genap sekian gram itu bisa dicicil pelan-pelan, begitu genap dan ingin cetak emas, bisa saja harga sudah lebih tinggi," katanya kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Namun, Andy tak memungkiri pembelian emas online mungkin memberi beban psikologis. Sebab, bentuk fisik tidak berada di tangan pembeli, sehingga bisa mempengaruhi minat investasi.
Belum lagi, tekanan ekonomi seperti saat ini sebenarnya bisa menimpa siapa saja, termasuk e-commerce berstatus unicorn sekalipun.
"Minusnya karena tidak pegang fisik, mungkin jadi was-was, padahal kolaps itu bisa menyerang perusahaan mana saja, termasuk yang sudah unicorn," paparnya.
Sejalan, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad pun melihat jika masyarakat ingin mencicipi peluang investasi emas, maka bisa dimulai dari emas online.
Emas ini banyak ditawarkan oleh berbagai perusahaan, mulai dari yang resmi seperti Antam dan PT Pegadaian (Persero), sampai yang hanya bekerjasama dengan mereka, misalnya Bareksa dan para e-commerce, seperti Tokopedia dan Bukalapak.
"Menurut saya, kalau mau coba-coba lebih baik dengan emas online ini, sehingga bisa dimulai dari nominal kecil, tidak perlu sampai beli satu gram dulu yang nyaris Rp1 juta, bisa dari nominal kecil, pelan-pelan ditabung," jelasnya.
Keuntungannya, kata Teja, tidak perlu ada biaya tempat penyimpanan. Bila emas sudah dibutuhkan, baru dicetak dan dikirimkan ke rumah. Bila ingin dijual bisa langsung secara digital tanpa harus pergi ke perusahaan jual beli emas.
Yang tak kalah menguntungkan, pembelian bisa di bawah satu gram. Bahkan, pembelian bisa menggunakan uang kembalian atau cashback dari promo yang kerap diberikan e-commerce.
"Ada di e-commerce yang dapat cashback misal Rp10 ribu, itu bisa dibelikan emas meski nol koma sekian gram, tapi itu bisa tidak berasa, sedikit-sedikit tapi menabung emas," ujarnya.
Namun, Teja mengingatkan jangan lupa memeriksa jaminan hukum dari emas yang dibeli.
"Kalau di e-commerce bisa dilihat itu kerja sama dengan siapa, misal beli di Tokopedia, kerja samanya dengan Antam, maka aman," pungkasnya.