Menperin Klaim Keringanan Listrik Industri Sudah Disetujui

CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2020 19:05 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan usulan keringanan tarif listrik untuk industri telah disetujui.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa usulan keringanan tarif listrik untuk industri telah disetujui. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan usulan keringanan tarif listrik untuk industri telah disetujui. Usulan tersebut merupakan upaya perlindungan sektor industri nasional dalam menghadapi situasi pandemi covid-19.

"Usulan ini dilakukan sebagai upaya membantu sektor industri tetap survive atau dapat beroperasi secara efisien. Sebelumnya, sudah ada kebijakan penurunan harga gas. Kami pun telah mengusulkan fasilitas kepabeanan dan/atau cukai serta perpajakan atas impor barang untuk keperluan penanganan pandemi covid-19," kata Agus dikutip dari Antara, Senin (3/8).

Sebelumnya, pemerintah pun telah menyiapkan anggaran Rp3 triliun untuk memperluas subsidi tarif listrik ke sektor bisnis, industri dan sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan skema subsidi tersebut masih dibahas lintas kementerian.

"Besarnya sekitar Rp3 triliun mulai dari Juli sampai Desember 2020. Jadi, semua sektor itu akan mendapatkan insentif pengurangan tagihan listrik. Mekanismenya akan diumumkan lebih detail," ucapnya beberapa waktu lalu.

Febrio menuturkan selama ini konsumsi listrik mencerminkan pertumbuhan produksi barang dan jasa dalam negeri. Jika dilihat dari sisi demand, konsumsi listrik rumah tangga cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih flat.

Sementara dari sisi supply konsumsi listrik sektor bisnis, industri dan publik lebih berfluktuasi tergantung produksi barang dan jasa.

Berdasarkan data konsumsi listrik per Juni 2020, kata Febrio, terjadi pertumbuhan positif di seluruh agen konsumen listrik yang menjadi sinyal pemulihan ekonomi. Industri yang memiliki 31,7 persen dari total konsumsi listrik mampu tumbuh positif dan mengindikasikan adanya peningkatan produksi barang jasa.

Sementara sektor bisnis, meski secara umum masih tumbuh negatif, konsumsi listriknya pada bulan lalu juga kembali naik yang menunjukkan kembali meningkatnya aktivitas ekonomi.

"Jadi insentif ini sudah kami siapkan juga untuk memastikan industri-industri yang sudah kewalahan ini tertolong," tutur Febrio.

[Gambas:Video CNN]



(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER