Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pengusaha dan para pemilik simpanan berbunga (deposito) untuk mulai gencar membelanjakan dananya ketimbang menyimpan di perbankan. Tujuannya agar terjadi perputaran dana yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ini perlu dukungan dari para pengusaha," ungkap Airlangga saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Rakernas Apindo) secara virtual, Rabu (12/8).
Menurut Airlangga, peran dari para pengusaha terhadap peningkatan konsumsi nasional sangat penting karena mereka merupakan kalangan yang memiliki dana, namun cenderung disimpan di bank di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Begitu juga dengan para pemilik deposito yang banyaknya juga berasal dari kalangan pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu masalah adalah demand side dari mereka yang mempunyai deposito di atas Rp200 juta itu sebagian juga meningkatkan depositonya, tapi tidak membelanjakannya. Pemerintah mendorong beri stimulan agar masyarakat mulai membelanjakan," katanya.
Lebih lanjut, menteri yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu memberi jaminan kepada pengusaha bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan dari sisi perizinan hingga akses modal kepada mereka. Dari sisi perizinan, sambungnya, pengusaha yang masih kesulitan mengurus izin bisa mengadukannya ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM).
Setelah itu, BKPM akan membantu para pengusaha. Selain itu, pengusaha juga bisa menggunakan sistem perizinan yang terintegrasi secara online (Online Single Submission/OSS).
"BPKM siap jemput bola asal dikasih tahu bolanya di mana, kalau tidak, dia tidak jemput. Kalau perlu (bantuan dari) Menteri Perindustrian itu bisa saya hadirkan juga," tuturnya.
Tak hanya dari sisi izin usaha, Airlangga mengatakan pemerintah juga memberikan dukungan kepada dunia usaha dari sisi akses kawasan industri. Salah satunya memberikan akses bebas sewa ke kawasan industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Yang diberikan gratis oleh pemerintah ini yang di Batang, rencananya gratisan lima tahun. Kemarin kami sudah dapatkan di Batam, Bintan, dan Karimun itu akan disediakan gratis 50 hektare jadi silakan daerah lain, silakan Pak Hariyadi (Ketua Umum Apindo) kalau ada yang mau ikut gratisan, pemerintah ikut promosikan," ujarnya.
Terakhir dari sisi permodalan, ia mengungkapkan pemerintah sudah menempatkan dana senilai Rp30 triliun ke empat bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Dana itu bisa digunakan untuk penyaluran kredit bagi pelaku usaha yang membutuhkan, khususnya dari kalangan UMKM.
Pemerintah, sambungnya, juga memberikan penempatan dana sebesar Rp11,5 triliun ke Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dengan begitu, para pengusaha di daerah juga diharapkan bisa mendapat aliran kredit baru dari bank.
Ia pun menilai proses mendapatkan kredit baru dari bank seharusnya tidak sulit. "Sektor apa yang masih kesulitan dapat kredit? Nanti saya panggil semua Himbara, karena pemerintah sudah taruh Rp30 triliun di Himbara, BPD Rp11,5 triliun, dan PT PII, PT SMI itu setara Rp100 triliun kredit, jadi seharusnya semua bisa jalan," jelasnya.
Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, Airlangga memperkirakan perekonomian akan minus 1 persen pada kuartal III 2020. Artinya, Indonesia masuk ke jurang resesi karena akan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal berturut-turut.
Sebelumnya, Indonesia sudah terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II 2020. Kendati begitu, ia memperkirakan ekonomi bisa kembali positif 1,38 persen pada kuartal IV 2020, meski minus 0,49 persen untuk keseluruhan 2020.