Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan desain uang baru Rp75 ribu yang diluncurkan untuk memperingati kemerdekaan ini didasari oleh beberapa filosofi.
Salah satunya yaitu rasa syukur atas kemerdekan. Hal ini dituangkan lewat gambar peristiwa pengibaran bendera pada saat proklamasi RI 75 tahun silam.
Pasangan proklamator Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta juga kembali dipilih menghiasi halaman depan uang kertas RI sebagai ikon proklamasi kemerdekaan RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedanya, di uang pecahan ini juga disertai gambaran pegunungan. Ini memiliki filosofi pembuka dan permulaan lembaran baru bagi Indonesia.
Filosofi yang kedua yaitu memperteguh kebinekaan, ini digambarkan lewat anak-anak Indonesia berpakaian adat yang mewakili Indonesia barat, tengah, dan timur.
Uang juga dihiasi beragam kain nusantara dari tenun gringsing Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera Selatan.
Terakhir, harapan menyongsong masa depan gemilang. Di lembaran uang juga disertai jembatan komunikasi NKRI, peta Indonesia pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia secara global.
"Rupiah sebagai mata uang tidak hanya berperan sebagai alat pembayar yang sah tapi lebih penting lagi adalah sebagai lambang kedaulatan negara dan wujud kemandirian bangsa," kata Perry.
Sementara, untuk membedakan uang keluaran BI dengan duplikatnya, terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dijadikan pedoman.
Pertama, gambar bunga Anggrek Bulan yang di dalamnya berisi logo BI dapat berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.
Kedua, hasil cetak terasa kasar bila diraba pada bagian utama pahlawan, juga pada nominal tujuh puluh lima ribu rupiah (Rp75 ribu) pada sisi muka uang.
Ketiga, gambar saling mengisi (rectoverso) dari logo BI yang dapat dilihat secara utuh bila diterawang ke arah cahaya.
Bank Indonesia (BI) hari ini (17/8), meresmikan peluncuran uang pecahan baru Rp75 ribu dalam rangka merayakan kemerdekaan RI ke 75 tahun.
(wel/eks)