Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pandemi covid-19 menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan reformasi pada tiga sektor, sektor kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
"Pemerintah menggunakan momentum pandemi covid-19 ini untuk reformasi pada sumber daya manusia melalui tiga hal, yaitu kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial," ujarnya, (Rabu 19/8).
Pemerintah telah melakukan realokasi dan refocusing anggaran pada tiga sektor tersebut di masa pandemi covid-19. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan sebesar Rp87,55 triliun dan bidang perlindungan sosial atau bantuan sosial (bansos) sebesar Rp203,91 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bendahara negara menuturkan pemerintah tak lantas menghentikan target pembangunan lainnya seperti infrastruktur. Pasalnya, ia menuturkan Indonesia masih memiliki gap infrastruktur cukup besar dibandingkan negara lain, meskipun pemerintah sudah menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya.
"Indonesia memiliki gap infrastruktur besar, tidak hanya di Pulau Jawa tapi juga pulau lainnya, seperti menyelesaikan pembangunan Tol Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. Ini semua ide-ide yang harus kami realisasikan," katanya.
Selain itu, ia menuturkan pandemi Covid-19 ini tidak menghentikan langkah pemerintah untuk mendorong Indonesia lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Seperti diketahui, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Diketahui, Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan GNI per kapita dalam empat kategori. Yakni, low income (US$1.035), lower middle income (US$1.036-US$4.045), upper middle income (US$4.046-US$12.535), serta high income (di atas US$12.535).
"Middle income trap, sumber daya manusia, produktivitas, dan infrastruktur masih menjadi isu yang sangat penting. Dan pemerintah masih melanjutkan agenda-agenda tersebut," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi covid-19 bisa menjadi momentum melakukan lompatan besar untuk menjadi negara maju di 2045 mendatang.
"25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia negara maju," ujarnya dalam pidato sidang tahunan MPR-DPR
Oleh sebab itu, ia menilai kondisi ini harus dijadikan momentum untuk membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, dan menjalankan strategi besar. Strategi besar tersebut, meliputi strategi di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.