Anak usaha Krakatau Steel membukukan laba US$30,04 juta atau setara dengan Rp440,32 miliar (asumsi kurs Rp14.657 per dolar AS).
Laba tersebut melonjak jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$791,96 ribu
Selain induk perusahaan yang tetap berusaha mempertahankan kinerja positif, Anak Perusahaan Krakatau Steel menunjukkan kontribusi menggembirakan dengan mencatatkan laba hingga bulan Juli 2020 yaitu sebesar USD30,04 juta. Jauh meningkat jika dibandingkan dengan perolehan laba pada periode yang sama di tahun 2019 yaitu sebesar US$791,968.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai dengan Juli 2020 secara keseluruhan kinerja Anak Perusahaan mampu melampaui target 2020 dan mengalami peningkatan dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan resmi, Rabu (26/8).
Menurut Silmy implementasi penerapan Cost Efficiency kepada Anak Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak perusahaan.
Pendapatan total anak usaha sampai dengan Juli 2020 mencapai US$296,96 juta. Penjualan tertinggi sampai dengan Juli 2020 diperoleh PT Krakatau National Resources yang mencapai US$59,38 juta dan laba tertinggi diperoleh PT Krakatau Bandar Samudera sebesar USS8,15 juta.
Secara umum, current rasio anak usaha berada di kisaran rata-rata 133 persen. Total penjualan anak usaha bergerak di bidang baja sampai dengan Juli 2020 sebesar US$127,73 juta.
Sementara itu, perolehan penjualan anak usaha yang bergerak di bidang nonbaja sampai dengan Juli 2020 mencapai US$169,22juta.
"Beberapa anak usaha menunjukkan prestasi yang baik dengan pencapaian laba maupun pencapaian penjualan walaupun di masa pandemi seperti saat ini. Semua tidak lepas dari usaha yang masif dilakukan secara bersamaan dan didukung penuh oleh induk," jelas Silmy.
Salah satu contoh anak usaha yang sebelumnya merugi dan saat ini memberikan kontribusi kinerja yang membaik diantaranya PT KHI Pipe Industries dan PT Krakatau Wajatama.
PT KHI Pipe Industries tahun lalu di periode sampai dengan Juli 2019 mencatatkan kerugian sebesar US$5,95 juta. Saat ini berhasil mencatatkan laba sebesar US$5,79 juta.
Nilai penjualan sampai dengan Juli 2020 sebesar US$46,58 juta.
Sebuah peningkatan kinerja juga dicapai oleh PT Krakatau Wajatama. Sampai dengan periode Juli 2020, PT Krakatau Wajatama memperoleh laba sebesar US$2,05 juta, meningkat dibandingkan dengan periode Juli 2019 yang mencatatkan kerugian sebesar US$7,93 juta.
Hingga Juli 2020 PT Krakatau Wajatama mencapai nilai penjualan sebesar US$21,77 juta.
Anak perusahaan lain yaitu PT Krakatau Tirta Industri sampai dengan Juli 2020 meraih laba sebesar US$6,63 juta. Nilai penjualan PT Krakatau Tirta Industri meningkat dari US$19,70 juta menjadi sebesar US$22,26 juta pada 2020.
Kontributor laba tertinggi tercatat berasal dari PT Krakatau Bandar Samudera yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan dan logistik yang menghasilkan pendapatan sebesar US$57,31 juta dengan laba US$8,15 juta hingga Juli 2020.
"Krakatau Steel Group terus berbenah dan di masa pandemi ini kami manfaatkan untuk melakukan konsolidasi internal sampai ke anak usaha. Setelah pandemi ini usai kami berkeyakinan bahwa kinerja Krakatau Steel Group akan terus membaik," tutup Silmy.