Staf khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga menjelaskan sistem penggabungan data pelanggan milik PT PLN (Persero) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau
Menurut Arya, PLN sudah mengantongi data pelanggan penerima subsidi dari pelanggan daya 450 VA dan 900 VA.
"PLN sudah tahu ada. Ada yang 450 VA ada yang 900 VA. Penerima subsidi mereka adalah secara ekonomi ada di bawah, acuan dasar masyarakat yang ekonomi lemah," ujarnya, Selasa (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arya ,dari data PLN tersebut akan digabung dengan data pelanggan Telkom.
"Nanti saling crosscheck. Misalnya dari data pelanggan, ketahuan secara ekonomi lemah atau enggak," papar Arya.
Arya memaparkan baik pelanggan pascabayar atau prabayar akan terlihat pemakaian pelanggan dari nomor. Sehingga, Telkom pun bisa crosscheck ke calon penerima bansos.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan menggabungkan data pelanggan milik PLN dan Telkom untuk memudahkan pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) maupun bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.
"Ke depan kami ingin gabungkan data PLN dan Telkom supaya tadi, kalau ada bantuan langsung mengena kepada rakyat. Tidak menjalar panjang yang akhirnya takutnya rentan untuk korupsi. Ini kami tidak mau suudzon tapi kami upaya jaga dengan baik," kata Erick, Minggu (16/8).
Selama ini, penyaluran bansos maupun BLT kerap terhambat lantaran catur marutnya data penduduk miskin baik di tingkat pusat maupun daerah. Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri mengakui bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang jadi satu-satunya rujukan penyaluran bansos pemerintah tidak mutakhir.