Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang dialami 17 pegawai Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) ditegaskan tak menyurutkan upaya untuk menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri menyatakan, penyediaan pangan adalah program utama Kementan, yang dilakukan dengan memprioritaskan protokol kesehatan.
Kuntoro mengakui, usaha Kementan dan para stakeholder di tengah pandemi Covid-19 tidak mudah. Terlebih, risiko terpapar penyakit begitu tinggi, antara lain karena lokasi yang dijangkau beragam, serta harus bertemu banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Doakan kami. Para pegawai di jajaran Kementan berjuang untuk pangan kita semua cukup, sekaligus menjaga dampak ekonomi akibat pandemi tidak parah," katanya, Selasa (25/8).
Menurut Kuntoro, sektor pertanian menunjukkan geliat ekonomi positif. Indikator ekonomi disebut bertumbuh positif dan tinggi. Hal itu dimungkinkan karena sektor pertanian terbilang padat karya, mampu menyerap banyak tenaga kerja, sekaligus memberi dampak langsung terhadap masyarakat.
"Negara harus kawal pangan masyarakat yang 265 juta, harus kita cukupi makannya. Saya mohon dukungan masyarakat, agar kami di Kementan tetap sehat dan mampu menjaga kecukupan pangan," ujar Kuntoro.
Menindaklanjuti kasus positif 17 pegawai Ditjen PKH, saat ini Kementan melakukan penutupan pada Gedung C. Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Humas PKH Aryani mengatakan penutupan sementara berlangsung selama tiga hari mulai Senin (24/8) hingga Rabu (26/8).
(rea)