Pemerintah mulai mentransfer bantuan langsung tunai (BLT) ke pekerja bergaji di bawah Rp5 juta Kamis (27/8) kemarin. Transfer dilakukan setelah program di-launching oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan pada tahap pertama, pekerja yang menerima transfer BLT sebanyak 2,5 juta orang.
Mayoritas pekerja tersebut katanya, merupakan pemilik rekening di bank BUMN, seperti, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida merinci, untuk pekerja yang BLT-nya ditransfer melalui BNI sebanyak 900 ribu, Bank Mandiri 700 ribu, BRI 600 ribu rekening, dan BTN 200 ribu.
Ida bilang pemerintah akan memberikan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan kepada pekerja bergaji di bawah Rp5 juta. Pencairan akan dilakukan dalam dua tahap, di mana masing-masing tahap akan diberikan sebesar Rp1,2 juta.
"Proses penyaluran bantuan ini dilaksanakan melalui bank penyalur yang terhimpun dalam Himbara dan akan ditransfer langsung ke masing-masing rekening atau buruh," jelas Ida Kamis (27/8) kemarin.
Secara total, pemerintah akan menyalurkan bantuan ini kepada 15,7 juta pekerja. Hal ini akan dilakukan secara bertahap.
"Kami terus dorong agar target penerima bantuan subsidi upah gaji dapat dipenuhi paling lambat akhir September 2020," ujar Ida.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bantuan ini juga semacam penghargaan kepada pekerja dan perusahaan yang rutin membayar iuran ke BPJS Ketenagakerjaan. Nantinya, data calon penerima akan terus diverifikasi oleh pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan untuk meminimalisir kesalahan penyaluran.
"Ini kami berikan sebagai sebuah penghargaan kepada para pekerja dan perusahaan yang patuh membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan," ucap Jokowi.
Ia berharap konsumsi masyarakat bisa membaik dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Pasalnya, konsumsi menjadi pendorong utama agar ekonomi domestik bisa pulih setelah dihantam pandemi virus corona.
"Kami harapkan nanti setelah diberikan ini, konsumsi rumah tangga naik," pungkas Jokowi.