Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyatakan realisasi penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada pekerja bergaji di bawah Rp5 juta baru sebesar 7,9 persen dari pagu sebesar Rp37,8 triliun. Artinya, pemerintah baru mengucurkan bantuan subsidi upah tersebut sebesar Rp2,98 triliun.
"Targetnya 15,7 juta pekerja. Dana akan ditransfer langsung ke penerima," ucap Budi dalam video conference, Jumat (28/8).
Ia optimistis penyaluran bisa dilakukan dengan cepat. Untuk tahap pertama, Budi bilang pemerintah sudah memberikan BLT kepada 2,5 juta pekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing sudah dapat Rp1,2 juta," imbuh Budi.
Budi menjelaskan pekerja akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan. Namun, penyalurannya akan dilakukan dua tahap, di mana per tahapnya diberikan Rp1,2 juta.
Dengan demikian, masing-masing pekerja akan mendapatkan bantuan sebesar Rp2,4 juta. Budi berharap seluruh bantuan bisa diberikan maksimal pada September 2020.
"Kami melihat bisa disalurkan dengan cepat, Agustus dan September 2020 ini," terang dia.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru meresmikan peluncuran BLT untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta pada Kamis (27/8) lalu. Pemerintah mulai memberikan bantuan kepada 2,5 juta pekerja.
"Ini yang kami luncurkan hari ini 2,5 juta. Kami harapkan nanti pada September 2020 selesai 15,7 juta pekerja. Semuanya diberikan," kata Jokowi.
Ini artinya, masih ada pekerja yang belum mendapatkan BLT. Jika dihitung, pemerintah belum menyalurkan BLT kepada sisa target penerima yang sebanyak 13,2 juta orang.
Sementara, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengungkapkan pemerintah akan menyalurkan bantuan secara bertahap. Pasalnya, belum semua data terverifikasi.
Sejauh ini, Ida bilang BPJS Ketenagakerjaan baru berhasil mengumpulkan rekening calon penerima BLT sebanyak 13,8 juta orang. Jumlahnya baru sebesar 88 persen dari target yang mencapai 15,7 juta orang.