Harga sejumlah komoditas pangan kompak merangkak naik, mulai dari cabai, gula, minyak goreng hingga telur ayam. Kenaikan tertinggi terjadi pada harga cabai rawit merah yang dibanderol rata-rata naik 13,15 persen atau Rp4.200 per gram menjadi Rp36.150 per kilogram/kg.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Senin (31/8), harga cabai rawit merah di Kota Jayapura menyentuh Rp100 ribu per kg.
Padahal, di sejumlah kota/kabupaten di Pulau Jawa, harga cabai rawit merah masih berkisar Rp12 ribu hingga Rp14 ribu per kg. Sebut saja, Blitar dan Klaten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga komoditas lainnya yang naik adalah gula pasir. Untuk kualitas premium, harga gula pasir dipatok Rp17.150 per kg atau naik 5,54 persen (Rp900). Sedangkan, untuk kualitas lokal dihargai Rp14.050 per kg atau naik 2,55 persen (Rp350).
Sementara itu, untuk minyak goreng, harga meningkat 4,08 persen atau Rp600 per kg untuk jenis kemasan bermerek 1 dan harga naik 2,86 persen atau Rp400 per kg untuk jenis kemasan bermerek.
Masing-masing harga minyak goreng dibanderol Rp15.300 per kg untuk kemasan bermerek 1 dan Rp14.400 per kg untuk kemasan bermerek 2. Sedangkan, minyak goreng curah dihargai Rp12.800 per kg.
Kemudian, harga telur ayam ras segar juga melompat naik. Tak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai 6,99 persen atau Rp1.800 per kg menjadi Rp27.550 per kg.
Kenaikan harga telur ayam mengikuti daging ayam ras segar yang dipatok Rp31.500 per kg atau meningkat 4,83 persen (Rp1.450).
Diikuti kenaikan harga beras, mulai dari kualitas bawah, medium, hingga super. Rata-rata kenaikan harga beras berkisar Rp100 per kg untuk kualitas bawah, dan Rp150 per kg untuk kualitas medium. Sementara, kualitas super bervariasi naik Rp50 hingga Rp100 per kg.