PLN Jalankan Program Sambungan Listrik untuk Pertanian

CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2020 15:07 WIB
PLN menjalankan program sambungan listrik untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan guna meningkatkan produktivitas di sektor tersebut.
PLN menjalankan program sambungan listrik untuk sektor pertanian, perkebunan dan perikanan demi membantu petani meningkatkan produktivitas mereka. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendorong layanan electrifying agriculture atau sambungan listrik baru untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di berbagai wilayah di Indonesia. Dua diantaranya, yang dianggap cukup berkembang pesat, adalah Madiun dan Banyuwangi Jawa Timur.

Manajer PLN Madiun Daniel Lestanto mengatakan program ini memang dirancang untuk dapat membantu petani meningkatkan produktivitas serta mengurangi beban biaya operasional.

Di wilayah unit pelaksana pelayanan pelanggan (UP3) Madiun katanya, terdapat 104 ribu hektare sawah yang bisa dielektrifikasi. Namun dari jumlah tersebut baru 33 persen yang sudah teraliri listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya ada 69 ribu hektar sawah yang masih menggunakan diesel. Padahal kalau kita lihat di Peraturan Pemerintah nomor 68 tahun 2020 tentang ketahanan pangan menyebutkan bahwa perlu pengembangan sarana untuk ketahanan pangan," tuturnya dalam webinar Listrik dan Produktivitas Usaha Tani, Jumat (4/9).

Daniel merinci secara kumulatif sampai dengan Agustus 2020 total pelanggan listrik sektor pertanian Madiun sebesar 23.900 orang, dengan luas sawah 36.500 hektare.

"Dan ini berprogres, terus bertambah," tuturnya.

Menurutnya, kunci sukses PLN mendorong penambahan jumlah pelanggan di sektor pertanian adalah kemampuan finansial dan perluasan jaringan listrik. Karena itu ia berharap ke depannya perseroan dapat bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk saling berbagi beban dalam program ini.

[Gambas:Video CNN]

Pasalnya dengan beralih dari pengguna diesel ke listrik, petani akan lebih efisien dan bekerja dan produk hasil pertanian juga akan meningkat.

"Mudah-mudahan ada program sinergi supaya kita bisa sama-sama memikirkan bagaimana sharing cost antara kementerian dengan PLN supaya kami bisa membantu petani terutama dan hal pompanisasi," imbuhnya.

Sementara itu Manajer PLN Banyuwangi Kristantus H Setyawan menuturkan UP3 di wilayahnya memiliki 8.797 pelanggan di sektor pertanian yang menikmati layanan electrifying agriculture. Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan dari 2016 yang hanya sebanyak 468 pelanggan.

Selain itu pihaknya memiliki program Listrik Untuk Sang Naga yang berfokus pada pelayanan pelanggan kebun buah naga seluas 3.659 hektare. Dari total luas lahan tersebut, dapat dihasilkan 944.022 ton buah naga dalam setahun.

"Tenaga kerja yang terserap di pertanian buah naga juga tinggi sampai 14.636 di per tahun ini," ujar Kris.

Ia juga mengatakan besarnya serapan tenaga kerja terjadi karena penghematan besar-besaran pada sistem irigasi pertanian setelah mereka berpindah dari diesel ke listrik.

"Biaya operasionalnya bahwa memang itung-itungan kami dan hasil interview kami penghematannya hampir 60 persen dengan demikian kesejahteraan meningkat dan dengan listrik prabayar mereka terhindar dari rekening minimum," katanya.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER