Pemerintah Akan Bayar DP Vaksin Corona Rp3,3 T Tahun Ini

CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2020 19:28 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan total kebutuhan vaksin corona Rp37 triliun. Tahun ini, pemerintah baru membayar DP Rp3,3 triliun.
Pemerintah akan membayar DP Rp3,3 triliun untuk vaksin corona pada tahun ini. Ilustrasi. (iStockphoto/Vladans).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan membayar uang muka (down payment/DP) untuk kebutuhan produksi vaksin virus corona atau covid-19 sebesar Rp3,3 triliun pada tahun ini.

"Terkait dengan vaksin sudah tersedia dana untuk down payment pada tahun ini sebesar Rp3,3 triliun dan seluruh dana yang disiapkan adalah Rp37 triliun untuk program multiyears," kata Airlangga saat konferensi pers virtual di kantornya, Jumat (4/9).

Jumlah uang muka ini turun dari yang sebelumnya pernah diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebesar Rp3,8 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uang muka pengadaan vaksin akan diberikan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Gavi (aliansi vaksin) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) melalui skema pembiayaan sukarela kepada COVAX Advance Market Commitment (AMC).

Lebih lanjut, Airlangga menekankan pemerintah sangat fokus untuk segera menghadirkan vaksin covid-19 di Indonesia guna meredam penyebaran virus yang semakin meningkat setiap harinya. Hal ini terlihat dari rekor kasus harian yang sudah tembus kisaran 3.600 kasus positif per hari.

Saat ini, setidaknya ada 187.537 kasus positif virus corona di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 134.181 orang sembuh dan 7.832 orang meninggal dunia.

"Tapi recovery rate Indonesia 71,7, ini lebih tinggi dari global dan kasus fatality rate 42 persen," jelasnya.

Pemerintah sendiri menargetkan vaksin bisa mulai didistribusikan mulai 2021. Dengan begitu, hal ini akan membantu pemulihan ekonomi nasional akibat peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

[Gambas:Video CNN]



(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER