Menkeu Era SBY Ramal Pemulihan Ekonomi RI Berjalan Lamban

CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2020 18:34 WIB
Menkeu era SBY, Chatib Basri meramal ekonomi RI lama sembuh dari tekanan corona karena dunia usaha tak bisa langsung beroperasi normal.
Chatib Basri ramal pemulihan ekonomi berjalan lamban. (CNNIndonesia/ Gentur Putro Jati).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri memproyeksikan proses pemulihan ekonomi RI dari tekanan pandemi covid-19 akan berlangsung lama. Ia menyebut kurva pemulihan tak lagi berbentuk V melainkan huruf U.

Pasalnya, pemulihan membutuhkan waktu lebih panjang dari perkiraan awal karena tak sulit melaju kencang. Hal itu dipicu pembatasan kegiatan masyarakat yang masih dilakukan dalam rangka mempersempit penyebaran corona.

Pembatasan tersebut membuat operasional usaha tak bisa langsung kembali normal atau pulih 100 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya, mudah-mudahan salah, pemulihan kita itu tidak akan huruf V begitu, bentuknya mungkin huruf U. Karena mungkin pemulihannya agak panjang karena saya katakan selama pandeminya masih ada, itu skala ekonomisnya tidak akan mungkin bisa beroperasi 100 persen," katanya dalam video conference AFPI, peran fintech pendanaan bersama dalam akselerasi penyaluran stimulus program PEN, Kamis (3/9).

Karena kondisi itu, Chatib mewanti-wanti pelaku UMKM dan korporasi untuk bersiap menghadapi proses pemulihan yang panjang dengan menyediakan bantalan uang supaya menopang usaha mereka hingga proses pemulihan selesai.

Dan di sini lah kekhawatiran kembali muncul. Ia khawatir banyak pengusaha yang kehilangan napas sampai ekonomi benar-benar pulih.

"Katakanlah UKM kalau punya tabungan terbatas sementara pemulihan panjang, ujungnya kan pulih tapi sebelum pulih sudah keburu tutup," lanjut dia.

[Gambas:Video CNN]

Dewan Penasihat Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) itu menyebut ada salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk melindungi pelaku usaha dari potensi kebangkrutan. Yaitu, dengan memperpanjang restrukturisasi kredit dan bunga kepada pelaku usaha.

Selain itu, ia menilai juga penting bagi pemerintah untuk memperluas akses bantuan. Tak hanya untuk para debitur perbankan, namun juga untuk debitur platform lainnya, salah satunya pinjaman online (pinjol) atau fintech P2P lending.

Tak hanya Chatib yang memproyeksikan pemulihan akan berlangsung lama. Sebelumnya Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo juga menyebut kurva pemulihan ekonomi RI tak lagi berbentuk V, L, atau pun W.

Pasalnya, ada peluang kurva pemulihan berbentuk centang seperti logo merek dagang Nike.

"Barangkali kurva pemulihan ekonomi bukan V-shape, L-shape, atau W-shape, tapi mohon maaf, mungkin seperti logo Nike. Tidak terlalu dalam, lalu pulih tapi lambat, lama dan panjang. Itu mungkin," katanya beberapa waktu lalu.

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER