Singapore Airlines (SIA) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.300 karyawan atau sekitar 20 persen dari tenaga kerjanya karena virus corona.
SIA adalah maskapai penerbangan terbaru yang mengumumkan PHK besar-besaran akibat tekanan virus corona.
Kepala eksekutif Singapore Airlines Goh Choon Phong menyatakan keputusan sulit itu dilakukan demi mengurangi tekanan yang terjadi akibat ketidakpastian penyelesaian kasus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:PSBB DKI Jakarta Masih Bebani IHSG |
"Terus terang, masa depan tetap sangat menantang, mengingat harapan bahwa jalan menuju pemulihan akan panjang dan penuh dengan ketidakpastian. Ini merupakan titik di mana kami harus membuat keputusan yang sangat sulit untuk menerapkan langkah-langkah pengurangan staf secara tidak sukarela" katanya seperti dikutip dari AFP, Jumat (11/9).
Dia menambahkan di masa penyebaran virus corona, Singapore Airlines memang rentan mengalami tekanan kinerja di banding maskapai besar lainnya di dunia.
Pasalnya, operator penerbangan yang mengalami kerugian bersih US$800 juta pada kuartal I 2020 lalu tersebut tidak memiliki pasar domestik dan sepenuhnya bergantung pada rute internasional.
Ia menambahkan semenjak pandemi, maskapai hanya beroperasi 8 persen saja.
Sementara itu Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung mengatakan pemerintah akan berusaha membantu pekerja yang terdampak oleh kebijakan Singapore Airline itu.