Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) atau Antam berada di level Rp1,026 juta per gram pada Jumat (11/9). Posisi ini naik Rp1.000 dari Rp1,025 juta per gram pada Kamis (10/9).
Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp2.000 per gram dari Rp929 ribu menjadi Rp92 9ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp544 ribu, 2 gram Rp2 juta, 3 gram Rp2,98 juta, 5 gram Rp4,94 juta, 10 gram Rp9,81 juta, 25 gram Rp24,36 juta, dan 50 gram Rp48,60 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:BLT 3,5 Juta Pekerja Mulai Cair Hari Ini |
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram dibanderol senilai Rp97,09 juta, 250 gram Rp242,33 juta, 500 gram Rp484,37 juta, dan 1 kilogram Rp968,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.953,1 per troy ons atau turun 0,57 persen. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot yang terkoreksi 0,20 persen ke US$1.946,9 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memproyeksikan harga emas hari ini berada kisaran US$1.925-1.960 per troy ons. Ia menuturkan harga emas sempat melanjutkan penguatannya ke kisaran US$1.966 semalam setelah data klaim tunjangan pengangguran AS mingguan masih menunjukkan angka yang tinggi.
Penguatan juga terdorong oleh optimisme yang ditunjukkan bank sentral Eropa dibanding Bank sentral AS.
"Kedua faktor tersebut menekan dollar AS. Tapi pelaku pasar harus mewaspadai sentimen penguatan dolar AS yang terjadi setelahnya yang mendorong pelemahan harga emas kembali ke kisaran US$1.942-an pagi ini," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/9).
Tekanan terhadap emas juga bisa terjadi seiring dengan kejatuhan indeks saham Wallstreet semalam, yang menyebabkan pasar beralih ke dollar AS.
"Malam ini ada data indeks harga konsumen AS bulan Agustus yang menjadi indikator inflasi AS. Bila hasilnya lebih bagus dari proyeksi, ini bisa mendorong penguatan dolar AS lagi dan harga emas bisa tertekan," tandasnya.
(hrf/agt)