Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan timnya menargetkan dapat menyalurkan dana sebesar Rp100 triliun hingga akhir kuartal III 2020. Realisasi anggaran yang difokuskan kepada Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp87,9 triliun dari total Rp486,9 triliun sejak tim tersebut dibentuk pada akhir Juni 2020.
Ia memprediksi kalau dana itu tersalurkan semua dan berputar di masyarakat bisa memberikan sumbangan Rp200 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Dengan itu, ia berharap kontraksi ekonomi sebesar 5,32 persen pada kuartal II 2020 lalu bisa terobati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, berdasarkan hitungan kasar yang ia lakukan, kontraksi sebesar 5,32 persen pada kuartal II tersebut setara dengan kehilangan sumbangsih ke PDB sekitar Rp190 triliun.
Angka tersebut berasal dari asumsi PDB Indonesia sebesar Rp3.625 triliun di tiap kuartal di mana selama setahun total PDB mencapai Rp14.500 triliun.
"Jadi kalau bisa capai Rp100 triliun diharapkan bisa membantu menopang ekonomi Indonesia. Sekarang sudah Rp87,9 triliun jadi sekitar Rp2 triliunan yang masih kami kejar sampai akhir September dan diharapkan itu bisa mendukung perekonomian Indonesia di kuartal III," ucapnya dalam diskusi virtual yang digelar Forum Merdeka Barat, Kamis (17/9).
Ia mengatakan target Rp100 triliun akan didorong pemenuhannya melalui program perlindungan sosial dan bantuan kepada UMKM.
Hingga 14 September lalu, sebut Budi, penetrasi dua program batu tersebut cukup baik. Total realisasi serapan anggaran perlindungan sosial mencapai sebesar Rp120,36 triliun atau setara 59,03 persen.
Sementara bantuan kepada sektor UMKM sudah terealisasi sebesar Rp58,67 triliun setara 47,52 persen dari total pagu anggaran Rp123,47 triliun.
Di luar itu, ada pula realisasi anggaran sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp25,95 triliun atau setara 24,46 persen dari pagu Rp106,06 triliun. Terakhir anggaran pembiayaan korporasi sebesar Rp 53,60 triliun yang belum terserap sama sekali.