Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, bisa beroperasi pada November nanti. Saat ini, pemerintah bersama dengan pihak kontraktor sedang mengebut penyelesaian pembangunan tahap I.
"Sesuai dengan arahan Pak Presiden, dan memang sudah kami persiapkan dengan baik, kami akan operasikan ini insyaallah di kuartal IV ini, November atau Desember," ujarnya dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Selasa (22/9).
Menhub menjelaskan pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi menjadi empat tahap. Tahap pertama, pembangunan terminal peti kemas seluas 35 hektar (ha) dengan kapasitas 250 ribu TEUs dan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas 218 ribu kendaraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahap kedua, pembangunan area seluas 66 ha untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan dilakukan pada 2021 hingga 2023 mendatang. Kapasitas Pelabuhan Patimban ditargetkan meningkat menjadi 3,7 juta TEUs dan 382 ribu kendaraan.
"Di sini kami mulai membangun terminal (kapal) RoRo sepanjang 200 meter," imbuh Budi.
Ia menjelaskan untuk tahap pertama dan kedua, pemerintah menggunakan sumber pendanaan dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Total investasi pada tahap pertama senilai Rp14 triliun dan tahap kedua Rp9,5 triliun. Sementara itu, Pelabuhan Patimban sendiri ditaksir membutuhkan investasi hingga Rp43 triliun.
Lihat juga:Sri Mulyani Pastikan Resesi Melanda RI |
Untuk dua tahap akhir, lanjut Budi, kapasitas Pelabuhan Patimban ditingkatkan menjadi 5,5 juta TEUs dan 7 juta TEUs di tahap keempat.
Sejalan dengan peningkatan kapasitas Pelabuhan Patimban, pemerintah juga akan mengembangkan kawasan di sekitarnya. Namun, untuk pendanaan pada tahap ketiga dan keempat ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Artinya, kami akan lelang tempat-tempat itu dan ada satu kesempatan bagi swasta untuk berkiprah di sana, jadi kami tidak menggunakan APBN lagi," tuturnya.
Ia menuturkan pembangunan Pelabuhan Patimban akan mendorong peningkatan mobilitas logistik utamanya dari Kawasan Industri di Bekasi, Karawang, dan Subang yang saat ini kurang maksimal.
Oleh sebab itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan akses jalan penghubung baik di timur maupun sisi barat Pelabuhan Patimban.
"Nanti ada satu kolaborasi antara Tanjung Priok dan Patimban, sehingga sebagian mereka dari Bekasi Timur dan Karawang akan menggunakan Patimban, sedangkan Bekasi Barat dan Tangerang tetap menggunakan Tanjung Priok," jelasnya.