Ekonom Prediksi Ekonomi Tumbuh 4,4 Persen pada 2021

CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2020 13:30 WIB
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi pertumbuhan ekonomi kembali positif tahun depan, dengan catatan kurva positif covid-19 melandai.
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi pertumbuhan ekonomi kembali positif tahun depan, dengan catatan kurva positif covid-19 melandai. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bangkit (rebound) ke teritori positif pada 2021.

"Kami memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,4 persen di 2021," kata Andry lewat diskusi daring bertajuk Economic Outlook Triwulan III 2020, Kamis (24/9).

Proyeksi Andry tahun depan mengasumsikan kurva infeksi covid-19 menunjukkan perlambatan seiring ditemukannya vaksin virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, tahun ini, ia menaksir ekonomi bakal tumbuh negatif di kisaran 1 persen hingga 2 persen akibat pandemi covid-19.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di kisaran 4,5 persen-5,5 persen. Namun hal tersebut bergantung pada pengendalian covid-19 di dalam negeri.

"Saya sudah sampaikan, 4,5-5,5 memang tergantung penanganan covid. Kalau covid-19 masih merajalela, skenario itu akan tertahan atau terancam," ujarnya kepada Komite IV dan Tim Anggaran Komite Dewan Perwakilan Daerah (DPD) beberapa waktu lalu.

Bendahara Negara optimistis perekonomian Indonesia juga tidak akan berada pada zona negatif pada tahun depan. Pasalnya, ekonomi Indonesia tahun ini sudah terkontraksi cukup dalam. Artinya, jika tahun depan produk domestik bruto sama dengan 2019, ekonomi tumbuh 5 persen.

[Gambas:Video CNN]

"Karena (ekonomi) kita turun (2020) terus naik 5 persen, berarti sudah mendekati level sama seperti 2019 saja, itu sudah dianggap seperti 5 persen dari basis bawah," imbuhnya.

Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 yakni minus 0,6 persen hingga 1,7 persen. Proyeksi ini lebih parah dari sebelumnya yang memperkirakan laju PDB minus 0,2 persen hingga 1,1 persen.

(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER