Ekonom Peringatkan Dampak Trump Positif Corona ke Ekonomi RI

Ekonom BCA David E. Sumual menilai kabar Presiden AS Donald Trump positif terjangkit virus corona atau covid-19 akan memberi dampak ke perekonomian Indonesia. Sebab, kabar semacam ini rentan mengintervensi pergerakan pasar keuangan, baik global hingga domestik.

Bahkan, menurut David, kabar positif corona Trump sudah terasa di pasar keuangan Negeri Paman Sam. Pergerakan bursa saham Asia, seperti indeks Nikkei di Jepang juga langsung melemah 0,75 persen, Hang Seng di Hong Kong anjlok 1,14 persen, Kospi di Korea Selatan minus 0,86 persen, dan Shanghai SE Composite di China memerah hingga minus 0,2 persen.

"Siang ini kita mendengar Presiden Trump kena covid, itu pasar future financial di Amerika langsung jatuh 500 poin. Jadi itu semua pasti ada konsekuensinya," ucap David saat mengisi acara diskusi virtual bertajuk Dialogue KiTa edisi Oktober 2020, Jumat (2/10).

Dampak lain, sambungnya, bisa merambat ke sektor lain, misalnya perdagangan dan investasi. Apalagi, ketidakpastian masih tinggi, sehingga bukannya membaik justru bisa meningkat.

"Kondisi politik Amerika dan juga pasar modal ada pengaruh pasti. Saham Amerika juga perlu diperhatikan," katanya.

Untuk itu, ia menilai kabar ini juga harus dimitigasi oleh pemerintah Indonesia. Per sore ini pun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah tercatat melemah 0,87 persen.

Begitu pula potensi dampaknya ke sektor perdagangan yang bisa mempengaruhi harga komoditas.

"Harga komoditas dipengaruhi ketidakpastian, selain karena covid-19, sebelumnya juga karena trade war, padahal Indonesia bergantung pada harga komoditas karena ekspornya bahan mentah," tuturnya.

Sebelumnya, kabar positif corona Trump diumumkan oleh dirinya sendiri. Ia mengonfirmasi kepada dunia melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada siang tadi.

"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!," tulis Trump. 

[Gambas:Video CNN]