Kementerian Ketenagakerjaan memastikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta tahap ke-5 akan cair mulai Rabu (7/10) ini. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan BLT itu akan dicairkan kepada 600 ribu pekerja.
Pencairan dilakukan setelah data 600 ribu pekerja itu diverifikasi BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan. Ia menambahkan penyaluran akan dilakukan seperti biasa.
Pertama, Kemenaker akan melakukan proses check-list sesuai kriteria Permenaker 14/2020. Kedua, Setelah dilakukan check-list, data tersebut akan diserahkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok (Hari ini) batch ke-5 akan cair karena kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan itu untuk batch ke-5 itu 600 ribu-an itu tanggal 30-an sehingga kami proses. Waktu kami proses 4 hari kerja dan besok (hari ini), Insyaallah bisa dicairkan," ujarnya Selasa (6/10).
Ida mengatakan KPPN akan menyalurkan uang subsidi gaji/upah tahap V tersebut kepada bank penyalur yakni bank Himbara. Selanjutnya, bank Himbara akan menyalurkan uang subsidi upah/gaji ke rekening penerima secara langsung, baik itu rekening Himbara, maupun rekening bank swasta lainnya.
Ia juga menuturkan penyaluran program subsidi upah tahap I hingga IV sudah menjangkau 11.470.586 atau 98,4 persen dari total penerima. Rinciannya, tahap I sudah tersalurkan kepada 2.484.429 pekerja atau sekitar 99,38 persen dari 2,5 juta penerima.
Tahap II sudah tersalurkan kepada 2.981.533 pekerja atau 99,38 persen dari 3 juta penerima. Tahap III sudah tersalurkan ke 3.476.361 pekerja atau 99,32 persen dari total penerima dan tahap IV sudah tersalurkan kepada 2.528.263 pekerja atau 95,26 persen dari total penerima.
"Mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan semua program subsidi upah ini ke 12,4 juta penerimaan yang semuanya sudah diverifikasi dan divalidasi oleh BPJS ketenagakerjaan. Saya berharap program subsidi upah ini memberikan manfaat bisa meningkatkan daya beli meningkatkan konsumsi masyarakat di era pandemi covid-19," pungkasnya.
(agt)