PT Telkom Indonesia melalui Rumah BUMN Pekalogan melakukan wisuda terhadap 26 pebisnis milenial pada Rabu (30/9). Sebelumnya, para peserta mengikuti kelas pendampingan Saatnya Milenial Jadi Bos Muda batch 1 sejak 4 September 2020.
Kelas mentoring atau inkubasi bisnis ini pertama kali dilakukan Rumah BUMN di lingkungan Telkom, dan disebut akan berlanjut ke Rumah BUMN Sabang hingga Merauke. Para peserta dibina oleh mentor dari Rumah BUMN Telkom dan pemilik usaha Pande Rasa.
Dalam kelas, tersedia 8 modul mentoring mencakup strategi mengenali segmen dan target pasar, masalah dan solusi, pengembangan keunikan dan kekuatan produk, hingga pengukuran key metric sebagai jaminan kelanjutan bisnis. Selain itu, mereka juga dibekali pengetahuan cara menjaring investor untuk mengembangkan bisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Executive Vice President Divisi Business Service Telkom Syaifudin mengungkapkan kegembiraan melihat wisuda tersebut. Menurutnya, jumlah peserta wisuda pertama ini lebih banyak dari target awal.
"Saat kami buka program ini, target kami 15 pelaku bisnis milenial Pekalongan. Alhamdulillah, rupanya hari ini diikuti 26 milenial yang kesemuanya sudah menjalankan bisnis minimal 6 bulan. Ini sangat menggembirakan, sehingga meyakinkan kami untuk melanjutkan model kelas mentoring ke Rumah BUMN lainnya," ujar Syaifudin di sela-sela acara.
Seorang peserta, Muhammad Farhan mengaku terbantu dengan kelas inkubasi bisnis. Ia menyebut bisa mengembangkan pemikiran untuk memecahkan masalah dari problematika dunia bisnis.
"Aplikasi-aplikasi milik Telkom seperti Bonum dan Qren yang diberikan juga sangat bermanfaat untuk pengembangan bisnis. Bahkan saya sempat meluncurkan produk baru berkat pembelajaran yang ada," katanya.
Dalam acara yang dihadiri oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara itu, juga diresmikan kelas pendampingan batch 2 untuk Rumah BUMN Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, dan Tarakan, Kalimantan Utara. Menetapkan kriteria peserta yakni setingkat SMA atau mahasiswa yang telah berbisnis minimal 6 bulan, pembelajaran dan mentoring digelar melalui video conference akibat pandemi.
"Program seperti ini sangat kita butuhkan. Indonesia saat ini sangat gencar meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi mikro, karena perannya sangat berpengaruh dalam perputaran ekonomi di Indonesia, termasuk mengajak pebisnis di kalangan milenial. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, kita harus bersama-sama berjuang, istilahnya growing together #GakNyerah #AyoBerubah. Saya yakin dengan kebersamaan yang kuat, kita pasti akan segera keluar dari krisis yang ada," ungkap Edi.
(rea)