Pertama dalam Sejarah, WTO Akan Dipimpin Wanita

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) akan mencetak sejarah baru. Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun sejarahnya, itu  akan dipimpin oleh seorang wanita.

Sejarah tersebut tercipta setelah sejumlah kandidat yang bersaing menjadi direktur jenderal WTO tereliminasi dan tinggal menyisakan dua kandidat perempuan, yakni Ngozi Okonjo-Iweala dari Nigeria dan Yoo Myung-hee dari Korea Selatan.

Salah satu dari mereka akan menggantikan Roberto Azevedo yang mengundurkan diri setahun lebih awal dari yang direncanakan pada Agustus lalu, setelah WTO terperangkap di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Okonjo-Iweala adalah seorang Ekonom dan eks Menteri Keuangan Nigeria. Dia menghabiskan 25 tahun di Bank Dunia, naik menjadi direktur pelaksana organisasi.

Pada 2018, ia diangkat menjadi anggota dewan Twitter dan mengetuai Dewan Gavi, sebuah organisasi internasional yang bertujuan menyatukan sektor publik dan swasta untuk meningkatkan akses ke vaksin.

"Saya senang berada di babak final kampanye @WTO [direktur jenderal]. Terima kasih, anggota WTO atas dukungan Anda yang terus menerus terhadap pencalonan saya," katanya lewat Twitter seperti dikutip dari CNN.com, Jumat (9/10).

[Gambas:Video CNN]

Okonjo-Iweala akan berhadapan dengan Yoo, wanita pertama yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan Korea Selatan.

"Saya sangat berterima kasih dan merasa terhormat terpilih untuk putaran final dalam proses seleksi Direktur Jenderal @WTO berikutnya!" ucap Yoo juga lewat Twitter setelah kandidat terakhir diumumkan.

Direktur jenderal WTO berikutnya akan mengambil kendali atas organisasi yang telah berjuang untuk mencegah perang dagang di antara negara-negara anggota, terutama AS dan China.

Mereka juga akan dihadapkan dengan dampak dari pandemi virus corona yang menekan perdagangan global.

Untuk informasi, WTO didirikan pada 1995 dengan tujuan mempromosikan perdagangan terbuka untuk kepentingan semua. WTO merundingkan dan mengelola aturan untuk perdagangan internasional dan mencoba menyelesaikan perselisihan di antara 164 anggotanya.