Italia dapat menarik utang secara gratis alias tanpa bunga. Padahal, utang Italia sudah menggunung, bahkan tercatat menjadi salah satu negara di Eropa dengan utang tertinggi di dunia.
Utang dalam bentuk obligasi, baru saja diterbitkan Italia. Menariknya, surat utang bertenor tiga tahun itu tidak menjanjikan kupon atau bunga sepeser pun kepada investor sampai obligasi tersebut jatuh tempo pada 2024 mendatang.
Hal ini menandai dukungan pemerintah dan investor, termasuk bank sentral Eropa, untuk memberikan pinjaman yang diperlukan untuk Italia membangun kembali perekonomiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip CNN Business, Kamis (15/10), utang Italia disebut sudah menumpuk jauh sebelum pandemi covid-19 menghantam. Bayangkan, ekonomi Italia masih harus bertahan di tengah hantaman pandemi corona.
Pejabat di Komisi Uni Eropa dan Pemerintahan Italia bahu membahu mengeluarkan dana untuk memompa ekonomi mereka dan meredam dampak krisis akibat corona. Dana itu diberikan kepada pekerja dan bisnis yang kekurangan uang.
Sementara itu, di AS, Pemerintahan Donald Trump menahan-nahan penyaluran stimulus. Padahal, Gubernur The Fed, bank sentral AS, Jerome Powell menyebut hanya sedikit risiko bila pemerintah melakukan stimulus berlebihan.
Lihat juga:Fitch: Pemilu Ancam Peringkat Utang AS |
Namun, membiarkan ekonomi berjalan dengan dukungan stimulus yang lebih sedikit mengarahkan pada perlambatan pemulihan ekonomi.
IMF, yang dikenal menindak tegas pemerintahan yang menumpuk utang, pun telah memberi peringatan kepada AS untuk tidak menahan penyaluran bantuan.
"Demi mencegah kemunduran lebih lanjut, dibutuhkan dukungan kebijakan, seperti stimulus yang tidak ditarik terlalu dini," kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath.
Peringkat Utang, Butuh?
Italia menerbitkan obligasi atau surat utang dengan tenor lebih panjang dan rekor imbal hasil terendah. Akibatnya, Fitch Ratings, lembaga pemeringkat internasional menurunkan peringkat utang Italia satu tingkat di atas 'rongsokan.'
IMF memperkirakan ekonomi Italia terkontraksi 10,6 persen pada tahun ini dan utang Italia disebut melampaui 160 persen dari PDB pada 2020 atau naik 135 persen dari tahun sebelumnya.
Namun, kemampuan Italia meningkatkan utang secara gratis atau tanpa bunga menjadi sorotan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kita semua masih ada di tengah pandemi global. Namun, Italia dapat mendanai dirinya sendiri secara gratis," ujar Kepala Strategi Suku Bunga Rabobank Richard McGuire.
Sementara, belum lama ini, Fitch Ratings mengancam menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) dari posisi sempurnanya di AAA (triple A). Alasannya, pemilu AS bila berakhir kacau berpotensi membuat kehilangan kepercayaan investor, termasuk memicu gejolak di pasar keuangan.
Pada Juli lalu, Fitch sempat menurunkan prospeknya terhadap AS menjadi negatif sebagian karena kemunduran dalam keuangan negara.
"Kami akan memantau tanda-tanda bahwa hasil pemilu AS diterima secara luas dan ada peralihan kekuasaan yang tertib pada 20 Januari 2021," terang laporan Fitch.
(bir)