Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan luas panen padi sepanjang 2020 mencapai 10,79 juta hektare (Ha). Angkanya naik dari realisasi 2019 lalu yang seluar 10,68 juta Ha.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan total luas panen padi dari Januari sampai September 2020 adalah 9,01 juta Ha. Realisasi itu turun dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 9,28 juta Ha.
"Total luas panennya turun tapi potensi Oktober sampai Desember 2020 diperkirakan naik," ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memperkirakan ada tambahan luas panen padi pada Oktober hingga Desember 2020 mencapai 1,78 juta Ha. Bila itu tercapai, maka prediksi luas panen sepanjang 2020 bisa tercapai.
"Secara total jadi meningkat, karena luas panen meningkat, otomatis produksi padi juga mengalami peningkatan," ujar Suhariyanto.
Ia memproyeksi total produksi padi atau gabah kering giling (GKG) pada tahun ini sebanyak 55,16 juta ton. Angka proyeksi itu naik 1,02 persen dari realisasi 2019 lalu yang sebanyak 54,6 juta ton.
"Realisasi sampai September 2020 memang turun tapi kami harapkan potensi Oktober dan Desember itu bisa terwujud," tutur Suhariyanto.
BPS mencatat realisasi produksi GKG hingga September 2020 sebanyak 45,45 juta ton. Suhariyanto memprediksi ada tambahan produksi GKG pada Oktober sampai Desember 2020 sebanyak 9,71 juta ton.
"Produksi padi menurut provinsi, terlihat bahwa sentra produksi padi masih terpusat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Lampung, dan Sumatra Utara," kata Suhariyanto.
Ia menambahkan pihaknya juga memprediksi total produksi beras pada 2020 naik dari 31,31 juta ton menjadi 31,63 juta ton. Namun, realisasi produksi beras sepanjang Januari-September 2020 baru sebanyak 26,06 juta ton.