Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan penggabungan (merger) tiga bank syariah BUMN berpotensi melahirkan bank syariah 10 besar di kancah global. Merger tiga bank syariah pelat merah itu meliputi PT BRI Syariah Tbk, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.
"Bank syariah baru ini diharapkan memiliki kemampuan besar, dalam menciptakan peluang bisnis dan menjadi pemain penting dalam global, serta berpotensi jadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar," ujarnya, dalam acara Best Syariah 2020, Selasa (20/10).
Ma'ruf menuturkan penggabungan tiga bank syariah itu membuat total aset bank BUMN syariah mencapai Rp225 triliun, serta memiliki hingga 1.200 kantor cabang di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya pun telah menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA) yang merupakan awal dari proses merger tersebut.
"Diperkirakan pada 2025 asetnya akan mencapai Rp390 triliun, sehingga mampu bersaing secara kompetitif di tingkat nasional, regional, maupun global," tutur dia.
Ia optimistis bank syariah tersebut mampu berkembang pesat lantaran Indonesia memiliki pasar besar untuk produk keuangan dan ekonomi syariah. Sebab, kurang lebih 87 persen dari 260 juta penduduk beragama Islam.
"Tren global menunjukkan ekonomi syariah bisa menjadi alternatif dalam mengembangkan perekonomian. Ini dibuktikan dengan semakin bertumbuhnya keuangan dan ekonomi syariah di pusat-pusat ekonomi dunia," terang dia.
Sebelumnya, Ketua Tim Project Management Office (PMO) merger tiga bank syariah BUMN sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menargetkan proses merger selesai pada Februari 2021.
"Nanti insyaallah legal merger kuartal I 2021. Diharapkan Februari 2021 little merger. Di situ secara resmi (merger) terjadi," ucap Hery belum lama ini.
Dalam proses ini, BRI Syariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity). Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu sengaja dipilih menjadi surviving entity karena menjadi satu-satunya perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah merger, 3 bank syariah BUMN itu bisa naik kelas menjadi bank kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti antara Rp5 triliun hingga Rp30 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II 2020, total modal inti ketiga bank tersebut mencapai Rp19,44 triliun.
Modal inti paling besar adalah Bank Syariah Mandiri sebesar Rp9,44 triliun. Disusul oleh BNI Syariah sebesar Rp5,07 triliun dan BRI Syariah Rp4,93 triliun.