PT Sumbawa Timur Mining (STM) menyampaikan temuan sumber daya tembaga emas Onto meluas hingga lebih dari 500 meter dari terakhir lubang pengeboran.
"Dengan hasil assay (pengujian kadar logam) lengkap, STM melaporkan titik potong 1.594,7 meter dengan kadar tembaga 1 persen dan emas 0,40 g/t," tutur Bede Evans, Direktur Utama STM, dalam keterangan resmi, Kamis (22/10).
Temuan itu termasuk titik potong sepanjang 100 meter dengan kadar tembaga 5,99 persen dan emas 1,11 g/t.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil pengeboran terbaru ini menunjukkan kemajuan signifikan terkait perkiraan sumber daya mineral di Hu'u, Sumbawa. Temuan terbaru ini juga menguatkan potensi cadangan Onto sebagai potensi mineral kelas dunia," imbuh Evans.
STM, lanjut dia, adalah pemilik Kontrak Karya (KK) proyek Hu'u generasi ke-tujuh di Nusa Tenggara Barat.
Perusahaan merupakan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80 persen), anak usaha Vale SA, dan PT Antam Tbk (ANTM) sebesar 20 persen.
Evans mengaku antusias dengan temuan terbaru ini, karena operasional di Hu'u sempat melambat akibat pembatasan sementara dampak pandemi virus corona (covid-19).
"Kami sangat antusias dengan hasil dari lubang bor VHD096. Ini merupakan lubang bor yang cukup sulit dan dicapai melalui kerja keras di lapangan," katanya.
Bersamaan dengan lubang bor tersebut, STM juga menerima hasil pengujian lubang bor VHD091 dengan kedalaman 1.420,2 meter ke bagian barat sumber daya mineral Onto.
Hasil positif menemukan kadar tembaga 1,11 persen dengan emas 0,84 g/t, termasuk titik potong 318 meter dengan kadar tembaga 1,81 persen dan emas 1,32 g/t.
"Hasil pengeboran terbaru mencerminkan prospek positif dari proyek Hu'u bagi pemegang saham. Hasil lubang bor memberikan banyak peluang bagi STM. Kami yakin, hasil ini akan menjadi dasar kokoh untuk kelanjutan pengembangan proyek," terang Wakil Direktur Utama STM Bronto Sutopo.