Hitung-hitungan Harga Tiket Pesawat di Era Terbang Murah

CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2020 12:33 WIB
Pemerintah mensubsidi tiket pesawat untuk penerbangan domestik ke 13 destinasi. Berikut hitung-hitungan tiket di era penerbangan murah.
Pemerintah mensubsidi tiket pesawat untuk penerbangan domestik ke 13 destinasi. Berikut hitung-hitungan tiket di era penerbangan murah. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan memberikan stimulus berupa subsidi tiket pesawat untuk penerbangan domestik mulai hari ini (23/10), hingga 31 Desember mendatang.

Subsidi diberikan dalam bentuk penghilangan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 13 bandara yang terhubung ke sejumlah destinasi wisata prioritas.

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyebut pihaknya memegang mayoritas dari ketiga belas bandara tersebut. Sebab, lima bandara kelolaan AP II atau 68 persen dari total keberangkatan merupakan 'pasar' AP II.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hitung-hitungannya, tarif PJP2U yang masuk dalam komponen tiket dan dibebankan kepada penumpang, untuk dua bulan ke depan akan dibayar oleh APBN. Sehingga, harga tiket pun otomatis lebih murah.

Diketahui, PJP2U ditetapkan berdasarkan bandara atau terminal keberangkatan. Berikut adalah rincian dari PJP2U AP II yang selama ini dibebankan kepada penumpang:

- Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp130.000/tiket

- Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp85.000/tiket

- Bandara Halim Perdanakusuma sebesar Rp50.000/tiket

- Bandara Silangit sebesar Rp60.000/tiket

- Bandara Banyuwangi sebesar Rp65.000/tiket

- Bandara Kualanamu sebesar Rp100.000/tiket

"Stimulus ini tentunya sangat positif karena meringankan masyarakat terkait dengan harga tiket," ucap Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin seperti dikutip dari rilis, Jumat (23/10).

Ia menilai insentif ini bisa mendorong maskapai untuk kembali membuka/menambah layanan rute domestik, sehingga maskapai mampi menambah frekuensi terbang dan bandara dapat meningkatkan utilisasi waktu penerbangan.

"Dampaknya yang diharapkan dari insentif ini juga adalah meningkatnya pergerakan penumpang di bandara meningkat dan naiknya tingkat keterisian penumpang di pesawat (load factor)," jelas Awaluddin.

Lebih lanjut, Awaluddin merinci jumlah total pergerakan penumpang baik berangkat, datang, dan transit di 19 bandara AP II. Untuk rute internasional dan domestik selama Januari hingga September mencapai 27,30 juta orang.

Di periode yang sama, jumlah penumpang yang berangkat di penerbangan rute domestik di 5 bandara dalam skema insentif adalah sebanyak 7,40 juta orang atau mencapai 68 persen dari total penumpang yang hanya berangkat di rute domestik di 19 bandara.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, jumlah penumpang yang berangkat di rute domestik mencapai 5,51 juta orang atau sekitar 75 persen dari total penumpang berangkat di 5 bandara tersebut.

Secara lengkap, total ketiga belas bandara baik kelolaan AP I dan II maupun operator lainnya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), Bandara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH), Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang (KNO), dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS).

Kemudian, Bandara Internasional Kulon Progo, Yogyakarta (YIA), Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP), Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Praya (LOP) dan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang (SRG).

Lalu, Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, (MDC), Bandara Internasional Labuan Bajo (LBJ),  Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (DTB), Bandara Internasional Blimbingsari, Banyuwangi (BWX), dan Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogjakarta (JOG).

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER